1. Menurut Jenis Barang yang Diperjualbelikan
a. Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi memiliki ciri barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang siap pakai
atau barang jadi seperti makanan, minuman, pakaian, sepeda, radio, TV, dan barang-barang kebutuhan hidup lainnya. Pasar seperti ini sangat diperlukan oleh produsen untuk menjual hasil produksinya.
Contoh pasar barang konsumsi adalah pasar swalayan yang menjual aneka kebutuhan pokok.
b. Pasar Faktor Produksi
Pasar faktor produksi memiliki ciri barang yang diperjual belikan berupa sumber daya yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tenaga kerja dan modal.
Contoh dari pasar faktor produksi adalah pasar tenaga kerja atau pasar modal.
2. Menurut Luas Kegiatan Distribusi
a. Pasar Lokal (Setempat)
Hampir di setiap kota memiliki “pasar besar”. Nama pasar besar biasanya mengikuti nama kota yang
bersangkutan. Misalnya: Pasar Besar Surabaya, Pasar Besar Yogyakarta, dan Pasar Besar Medan. Di samping pasar besar masih ada pasar yang lebih kecil dengan nama mengikuti tempat pasar itu berada. Di Surabaya misalnya, terdapat pasar Wonokromo yang letaknya di
jalan Wonokromo.
Barang-barang yang diperdagangkan biasanya barang-barang keperluan hidup sehari-hari.
b. Pasar Daerah
Sesuai dengan namanya, pasar daerah merupakan pasar yang berada di kota-kota kabupaten, kotamadya, atau propinsi. Pasar daerah berlaku dalam suatu daerah tertentu, misalnya pasar tembakau Besuki, pasar kopra Sulawesi, pasar cabai Lampung. Informasi tentang harga barang yang diperjualbelikan (misalnya sayuran) biasanya disampaikan secara harian kepada masyarakat melalui
media penyiaran seperti radio (RRI).
c. Pasar Nasional
Pasar nasional dapat disebut sebagai pasar negara karena berlakunya harga dalam
suatu negara tertentu atau berlaku secara nasional. Contoh : pasar kopi Brazil, pasar karet
Indonesia, pasar bunga tulip Belanda. Harga barang-barang yang diperdagangkan dalam
pasar tersebut berlaku secara nasional bagi negara yang bersangkutan.
d. Pasar Internasional
Pasar dengan ciri barang-barang yang diperdagangkan melewati batas suatu negara dinamakan pasar internasional. Dalam pasar internasional, harga berlaku secara internasional, atau istilah yang sekarang sering dipakai harga berlaku secara global.
Contoh pasar internasional adalah pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar karet di Singapura, pasar wol di Sidney (Australia).
3. Menurut waktu terjadinya
a. Pasar harian
Pasar yang buka setiap hari dan memperjualbelikan barang kebutuhan hidup dinamakan pasar harian. Contoh : pasar tradisional, pasar swalayan.
b. Pasar mingguan
Pasar yang buka atau diadakan seminggu sekali dinamakan pasar mingguan.
Contoh : pasar pon, pasar wage, pasar kliwon.
c. Pasar bulanan
Pasar yang diadakan setiap sebulan sekali dinamakan pasar bulanan.
Contoh: bazaar dan arena promosi.
d. Pasar tahunan
Sesuai dengan namanya, pasar ini diselenggarakan hanya setahun sekali.
Contoh: Pekan Raya Jakarta.
4. Menurut bentuk atau strukturnya
a. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga secara perseorangan pembeli/penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar,
(2) penjual dan pembeli mengetahui benar keadaan pasar,
(3) barang yang diperdagangkan homogen sehingga dapat saling menggantikan secara sempurna
(4) pembeli dan penjual bebas keluar masuk dalam melakukan transaksi di pasar.
b. Pasar persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan pasar dengan ciri para penjual atau pembeli dapat mempengaruhi harga karena jumlah barang yang ditawarkan atau dibeli cukup banyak dan sifat barang yang ditawarkan berbeda dengan penjual lain.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
1) Pasar monopoli dan monopsoni
Monopoli berarti penjual tunggal, dengan demikian pasar monopoli merupakan pasar yang dikuasai atau dilayani oleh satu penjual.
Monopsoni berarti pembeli tunggal sehingga pasar monopsoni merupakan pasar yang dikuasai oleh satu pembeli. Karena dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual, maka perusahaan menguasai harga. Perusahaan mampu menaikkan maupun menurunkan tingkat harga dengan cara menambah atau mengurangi jumlah barang yang diperjual belikan.
2) Pasar oligopoli dan oligopsoni
Pasar Oligopoli merupakan pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual (produsen). Jika pasar hanya dikuasai oleh dua penjual (produsen) maka disebut pasar duopoli. Biasanya pada pasar oligopoli terdapat dua atau lebih penjual (produsen) besar yang menguasai sebagian besar pasar. Jika salah satu perusahaan besar melakukan perubahan harga, perusahaan besar lainnya dapat terpengaruh. Contohnya di Indonesia adalah operator seluler.
Sementara itu, pasar oligopsoni merupakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli yang mempunyai kemampuan mempengaruhi harga pasar. Contohnya adalah pembeli coklat (kakao) yang dilakukan oleh satu asosiasi pembeli kakao yaitu ASKINDO (Asosiasi Kakao Indonesia).
3) Pasar persaingan monopolistik
Pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk perpaduan antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Pasar persaingan monopolistik mengandung ciri kedua pasar tersebut, yaitu adanya unsur persaingan dan monopoli. Dikatakan ada persaingan, karena diantara mereka saling bersaing terhadap barang yang sama yang mereka jual. Contoh: pabrik rokok Gudang Garam bersaing dengan pabrik rokok Djarum atau Bentoel.
Sabtu, 24 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar