Just_Hanny

Together learning, Together knowing! Welcome! BSE book and my own writes :)

Senin, 26 Maret 2012

Contoh Hewan yang Termasuk Hama

1. Wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Jika serangannya parah maka daun akan menguning, kering, dan akhirnya mati. Wereng dapat dikendalikan secara kimiawi, misalnya dengan penyemprotan menggunakan insektisida.

Menyemprot dengan pestisida harus menggunakan baju lengan panjang, sarung tangan, penutup muka (masker), topi, sepatu, dan diupayakan tidak melawan arah angin.



2. Gangsir
Gangsir merupakan binatang yang sering menyerang tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati karena batangnya putus atau patah. Potongan pangkal batang itu biasanya tidak dimakan tapi hanya diputus.

Serangan gangsir biasanya terjadi pada malam hari. Gangsir membuat liang di dalam tanah sampai kedalaman 90 cm dengan ciri khas ada onggokan tanah di permukaan liang. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan tidak menanam bibit yang terlalu muda karena disukai gangsir. Adapun
pengendalian terhadap gangsir dapat dilakukan dengan menyiram larutan insektisida pada liang gangsir kemudian ditutup dengan tanah.

3. Tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan petani karena hal-hal sebagai berikut :
a. Menyerang tanaman pada masa persemaian, pertumbuhan, pembungaan, panen, hingga masa penyimpanan.
b. Sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang baik.
c. Memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi dan penyebarannya cepat. Tikus betina dapat melahirkan 4 sampai dengan 12 anak dalam satu siklus reproduksi.
d. Memakan bagian tanaman seperti biji-bijian, umbi tanaman, dan buah. Selain itu, tikus juga merusak batang tanaman. Tanda-tanda serangan tikus antara lain adanya kerusakan tanaman, ada
jejak dan kotoran tikus, adanya bekas potongan-potongan pada tanaman yang dirusak tikus, serta adanya liang tikus.

Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pemberian racun tikus yang bersifat akut. Racun ini jika termakan oleh tikus dapat membunuh tikus hanya dalam beberapa jam.
b. Gropyokan, yaitu memburu dan membunuh tikus secara beramai-ramai dalam sebuah desa atau wilayah kelompok tani.
c. Emposan, yaitu dengan membakar campuran belerang dan jerami diarahkan ke dalam liang tikus. Sebelumnya lubang-lubang yang ada ditutup agar tidak ada tikus yang lari keluar melalui lubang lain.
d. Pengendalian biologis dilakukan dengan melepaskan musuh alami, misalnya burung hantu, kucing, dan ular sawah.
e. Penanaman padi secara serentak, yaitu agar serangan tikus tidak memusat pada salah satu wilayah persemaian.


4. Lalat buah
Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada waktu musim hujan. Lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk memasukkan telurnya ke dalam daging buah. Telur akan menetas dan menjadi belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak.

Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok.
b. Pemasangan perangkap berupa sex pheromon.
c. Penyemprotan insektisida secara berselang-seling. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari ketika masih ada embun.

5. Walang sangit
Walang sangit merupakan serangga hama tanaman padi. Setiap kali bertelur, serangga betina dapat menghasilkan 100–200 butir telur. Telur-telur tersebut diletakkan pada daun bendera tanaman padi. Telur yang telah menetas akan menjadi nimfa yang berwarna hijau dan berangsur-angsur menjadi coklat.

Nimfa dan imago menyerang buah padi yang sedang matang susu dengan cara menghisap cairan buah sehingga menyebabkan buah menjadi hampa. Pengendalian terhadap wereng coklat dapat dilakukan dengan cara menanam secara serentak, sanitasi tanaman yang terserang, atau dengan penyemprotan insektisida dengan dosis yang sesuai.

6. Artona

Hama ini temasuk lepidoptera (kupu yang merusak tanaman ketika stadia larva). Artona menjadi hama bagi tanaman kelapa. Ulat yang baru menetas menyerang dengan menimbulkan gejala
serangan titik-titik pada daun. Setelah agak besar, ulat menimbulkan gejala serangan garis-garis pada daun. Selanjutnya, ulat yang cukup besar memakan daun kelapa berikut tulang daunnya sehingga daun kelapa hanya tinggal lidinya saja.

Pengendalian terhadap artona dilakukan dengan memangkas daun kelapa yang sudah terserang agar ulat dan kepompongnya ikut terbuang. Pengendalian hayati dengan melepas parasit Apanteles artonae. Pada areal pertanaman yang luas dapat dilakukan penyemprotan dengan larutan insektisida yang bersifat sistemik atau racun perut.

Minggu, 25 Maret 2012

Batuan

Litosfer tersusun atas berbagai jenis batuan. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan terdiri atas tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.


1) Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang keluar dari dalam bumi dan membeku karena proses pendinginan.
(1) Jika proses pembekuannya terjadi di luar kulit bumi, disebut batuan beku luar, contohnya obsidian, basalt, dan andesit.
(2) Jika proses pembekuannya terjadi di sela-sela lapisan kulit bumi, disebut batuan beku sela atau batuan beku gang atau batuan beku korok.
(3) Jika proses pembekuannya terjadi di dalam bumi, disebut batuan beku dalam atau batuan plutonik, contohnya granit, diorite, dan grabo.


2) Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat-zat padat yang mengalami pelapukan dan kemudian diendapkan.
Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen dibedakan menjadi tiga:
(1) batuan sedimen aeolis atau aeris: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin
(2) batuan sedimen aquatis: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air
(3) batuan sedimen glasial: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser
Dalam batuan sedimen, kadang-kadang terdapat sisa-sisa binatang atau tumbuhan
yang telah membatu.



3) Batuan Metamorf


Batuan metamorf berasal dari batuan beku dan batuan sedimen yang berubah bentuk. Perubahan bentuk terjadi karena batuan mendapat tekanan yang sangat besar dan pengaruh suhu tinggi. Contohnya batu kapur yang berubah menjadi batu marmer.

Bila batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf ikut terdesak dan masuk ke zone subduksi, batuan tersebut akan melebur dan menjadi magma kembali. Bila magma tersebut tersebut kemudian menyusup kembali menuju permukaan bumi, terbentuklah batuan beku.

Hasil Proses Vulkanisme

Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:

(1) kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
(2) kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil
(3) berbagai bentuk gunung api.
Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut:

(1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada di dalam bumi berupa batuan beku.
(2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.
(3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara
vertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika berusaha
menerobos batuan sedimen.
(4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.

Jenis-Jenis Angin

A. Angin tetap
Di dunia ada tiga jenis angin tetap, yaitu angin pasat, angin barat, dan angin timur. Angin tetap merupakan angin yang berembus terusmenerus sepanjang tahun dengan arah yang tetap. Angin
tetap terdiri dari :

(1) Angin pasat, yaitu angin yang bertiup dari daerah maksimum subtropika menuju ke daerah minimum ekuator.

(2) Angin barat bertiup di daerah lintang sedang. Angin barat berembus terus menerus sepanjang tahun dari arah barat ke arah timur.

(3) Angin timur, bertiup di daerah kutub. Angin timur berembus terus menerus sepanjang tahun dari arah timur.
B. Angin Muson
Angin muson adalah angin yang bertiup setiap setengah tahun sekali berganti arah yang berlawanan.
Gerakan angin ini dipengaruhi oleh peredaran matahari tahunan. Di Indonesia angin muson bertiup dari benua Asia menuju benua Australia dan sebaliknya. Pada saat matahari berada di belahan bumi utara (bulan April – Oktober) maka belahan bumi utara bertekanan udara minimum dan belahan bumi selatan bertekanan maksimum. Maka bertiuplah angin muson timur dari benua Australia ke Asia.

Pada saat bertiup angin muson timur (tenggara) di Indonesia mengalami musim kemarau. Begitu sebaliknya pada bulan Oktober – April bertiup angin muson barat (barat laut), di Indonesia
terjadi musim penghujan

C. Angin periodik
Angin periodik merupakan angin yang secara Lokasi angin tetap di dunia periodik terjadi perubahan arah antara siang dan malam. Contoh angin periodik antara lain:

(1) Angin darat dan angin laut
Angin laut terjadi pada siang hari. Angin ini berembus dari laut menuju ke darat. Sebaliknya angin
darat terjadi pada malam hari, dan berembus dari darat menuju ke laut.


(2) Angin Gunung dan Angin Lembah

Angin gunung merupakan jenis angin lokal yang berembus dari puncak gunung menuju lembah, dan
sebaliknya angin lembah bertiup dari lembah ke gunung.



(d) Angin Jatuh
Angin jatuh disebut juga angin fohn, yaitu angin kering yang bergerak menuruni lereng pegunungan.
Ketika mendaki gunung angin ini membawa uap air. Karena mengalami proses kondensasi uap air itu
akhirnya jatuh sebagai hujan. Setelah melewati puncak gunung angin yang sudah tidak membawa uap air itu menuruni lereng. Oleh karena itu angin tersebut bersifat kering dan lebih panas dari daerah yang didatangi.
Contoh angin ini adalah angin Bahorok. Angin Bahorok merupakan jenis angin jatuh yang

sifatnya kering dan panas. Angin bohorok sering merusak tanaman tembakau di daerah Deli (Sumatera Utara). Jenis angin semacam ini adalah angin Wambraw di Biak (Irian Jaya), angin Kumbang di Cirebon (Jawa Barat), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan angin Brubu di Makasar (Sulawesi).

Lapisan atau struktur atmosfer bumi

Berdasarkan temperaturnya, atmosfer dapat dibedakan atas empat lapisan utama yaitu: troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Makin dekat dengan permukaan bumi udara semakin padat dan
makin ke atas udara semakin renggang, dan di ruang angkasa boleh dikatakan tidak terdapat udara.


a. Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Ketinggian rata-rata lapisan troposfer berkisar 8 km di kutub hingga 18 km di katulistiwa, Lapisan troposfer memiliki kurang lebih 80 % masa atmosfer. Peristiwa-peristiwa cuaca terjadi pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini terdapat gejala-gejala cuaca, seperti angin, awan, hujan, halilintar, pelangi, dan lain lain.

b. Stroposfer
Stratosfer merupakan lapisan kedua, posisinya di atas troposfer. Ketinggian lapisan ini berkisar antara 12 - 50 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini juga sangat penting bagi makhluk hidup di bumi, sebab pada lapisan ini merupakan lokasi akumulasinya gas ozon. berfungsi untuk melindungi
permukaan bumi dari pengaruh langsung sinar ultraviolet. Bila sinar ultra violet dari matahari bisa langsung sampai ke permukaan bumi dapat mengganggu kesehatan manusia.


c. Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak di atas stratosfer dengan ketinggian 50 - 80 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio, yaitu gelombang UHF, VHF, AM, FM, dan SW.

d. Thermosfer
Thermosfer terletak di atas mesosfer dengan ketinggian lebih dari 80 km di atas permukaan bumi. Di lapisan ini terjadi kenaikan suhu udara secara tajam, oleh sebab itu lapisan ini dinamakan termosfer (thermos artinya panas). Kenaikan suhu udara terjadi karena adanya radiasi sinar X dan Ultra Violet
(UV). Setiap peralihan lapisan terdapat lapisan antara. Antara troposfer dengan stratosfer disebut tropopause, antara stratosfer dengan mesosfer disebut stratopause, dan antara mesosfer dengan thermosfer disebut lapisan mesopause.

e. Eksosfer
Lapisan ini dinamakan Eksosfer karena merupakan lapisan terluar dari atmosfer, dimana pengaruh gaya berat sangat kecil sehingga benturan-benturan udara jarang terjadi. Ketinggian lapisan ini diantara 500 km sampai dengan 1.000 km. Butiran-butiran gas pada lapisan ini berangsur-angsur
meloloskan diri ke angkasa luar. Lapisan ini juga dinamakan dissipasisfer.

Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang

Setelah menduduki Indonesia Jepang mengambil berbagai kerbijakan. Kebijakan Pemerintah Balatentara Jepang, meliputi berbagai bidang, diantaranya :

a. Bidang ekonomi

1) Perluasan areal persawahan. Setelah menduduki Indonesia, Jepang melihat bahwa produksi beras tidak akan mampu meme-nuhi kebutuhan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perluasan areal persawahan guna meningkatkan produksi beras. Meskipun demikian produksi pangan antara tahun 1941-1944 terus menurun.

2) Pengawasan pertanian dan perkebunan. Pelaksanaan pertanian diawasi secara ketat dengan tujuan untuk mengendalikan harga barang, terutama beras. Hasil pertanian diatur sebagai berikut: 40%
untuk petani, 30% harus dijual kepada pemerintah Jepang dengan harga yang sangat murah, dan 30% harus diserahkan ke ‘lumbung desa’. Ketentuan itu sangat merugikan petani dan yang berani
melakukan pelanggaran akan dihukum berat. Badan yang menangani masalah pelanggaran disebut Kempetai (Korps Polisi Militer), suatu badan yang sangat ditakuti rakyat.

Pengawasan terhadap produksi perkebunan dilakukan secara ketat. Jepang hanya mengizinkan dua jenis tanaman perkebunan yaitu karet dan kina. Kedua jenis tanaman itu berhubungan langsung dengan kepentingan perang. Sedangkan tembakau, teh, kopi harus dihentikan penanamannya karena hanya ber-hubungan dengan kenikmatan. Padahal, ketiga jenis tanaman itu sangat laku di pasaran dunia. Dengan demikian, kebijakan pemerintah Jepang di bidang ekonomi sangat merugikan rakyat.

Pengerahan sumber daya ekonomi untuk kepentingan perang. Untuk menguasai hasil-hasil pertanian dan kekayaan penduduk, Jepang selalu berdalih bahwa untuk kepentingan perang. Setiap penduduk harus menyerahkan kekayaannya kepada pemerintah Jepang. Rakyat harus menyerahkan barang-barang berharga (emas dan berlian), hewan, bahan makanan kepada pemerintah Jepang. Untuk memperlancar usahausahanya, Jepang membentuk Jawa Hokokai (Kebaktian Rakyat Jawa)
dan Nogyo Kumiai (Koperasi Pertanian).

Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang di bidang ekonomi telah mengakibatkan kehidupan rakyat Indonesia semakin sengsara dan penuh penderitaan. Penderitaan dan kesengsaraan rakyat Indonesia selama pendudukan Jepang lebih buruk apabila dibandingkan dengan penderitaan dan kesengsaraan pada masa penjajahan Belanda. Padahal, Jepang menduduki Indonesia hanya tiga setengah tahun, sedangkan Belanda menjajah Indonesia selama tiga setengah abad.

b. Bidang pemerintahan

Pada dasarnya pemerintahan pendudukan Jepang adalah pemerintahan militer yang sangat diktator. Untuk mengendalikan keadaan, pemerintahan dibagi menjadi beberapa bagian. Jawa dan Madura
diperintah oleh Tentara ke 16 dengan pusatnya di Jakarta (dulu Batavia). Sumatera diperintah oleh Tentara ke 25 dengan pusatnya di Bukittinggi (Sumbar). Sedangkan Indonesia bagian Timur diperintah oleh Tentara ke 2 (Angkatan Laut) dengan pusatnya di Makasar (Sulsel).

Pemerintahan Angkatan Darat disebut Gunseibu, dan pemerintahan Angkatan Laut disebut Minseibu.
Masing-masing daerah dibagi menjadi beberapa wilayah yang lebih kecil. Pada awalnya, Jawa dibagi menjadi tiga provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) serta dua daerah istimewa, yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Pembagian ini diang-gap tidak efektif sehingga dihapuskan.

Akhirnya, Jawa dibagi menjadi 17 Karesidenan (Syu) dan diperintah oleh seorang Residen (Syucokan). Keresidenan terdiri dari kotapraja (Syi), kabupaten (Ken), kawedanan atau distrik (Gun), kecamatan (Son), dan desa (Ku).

Sumatera dibagi menjadi 10 karesidenan dan beberap sub-karesidenan (Bunsyu), distrik, dan kecamatan. Sedangkan daerah Indonesia Timur yang dikuasai Angkatan Laut Jepang dibagi menjadi tiga daerah kekuasaan, yaitu: Kalimantan, Sulawesi, dan Seram (Maluku dan Papua).


Masing-masing daerah itu dibagi menjadi beberapa karesidenan, kabupaten, sub-kabupaten (Bunken), distrik, dan kecamatan. Pembagian daerah seperti di atas dimaksudkan agar semua daerah
dapat diawasi dan dikendalikan untuk kepentingan pemerintah balatentara Jepang. Namun, untuk menjalankan pemerintahan yang efektif dibutuhkan jumlah personil (pegawai) yang banyak jumlahnya.

Sedangkan jumlah orang Jepang yang ada di Indonesia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga dalam bidang pemerintahan. Untuk mengawai dan menjalankan pemerintahan secara efektif merupakan tantangan yang berat karena terbatasnya jumlah pegawai atau orang-orang yang dapat
dipercaya untuk memegang jabatan penting dalam pemerintahan. Untuk mengatasi kekurangan jumlah pegawai, pemerintah Jepang dapat menempuh beberapa pilihan, di antaranya:

1. Memanfaatkan orang-orang Belanda yang masih ada di Indonesia. Pilihan ini sangat tidak mungkin karena Jepang sedang menanamkan sikap anti Belanda di kalangan pen-duduk Indonesia.

2. Menggunakan tenaga Timur Asing (Cina). Pilihan ini juga sangat berat karena Cina dianggap sebagai lawan politik Jepang yang paling berbahaya untuk mewujudkan cita-cita Jepang, yaitu membangun Asia Timur Raya.

3. Memanfaatkan penduduk Indonesia. Pilihan ini dianggap yang paling realistik karena sesuai dengan semboyan ‘Jepang sebagai saudara tua’ yang ingin membebaskan suadara mudanya dari belenggu
penjajahan bangsa Eropa.  Di samping itu, pemakaian bangsa Indonesia sebagai dalih agar bangsa Indonesia benar-benar bersedia membantu untuk memenangkan perang yang sedang dilakukan Jepang.

Sebenarnya, pilihan-pilihan di atas sama-sama tidak menguntungkan. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan (bahkan terpaksa) Jepang memilih penduduk Indonesia untuk membantu menjalankan roda pemerintahan. Jepang pun dengan berat harus menyerahkan beberapa jabatan kepada orang Indonesia.

Misalnya, Departemen Urusan Agama dipimpin oleh Prof. Husein Djajadiningrat, serta Mas Sutardjo
Kartohadikusumo dan R.M.T.A. Surio sebagai Residen Jakarta dan Residen Bojonegoro. Di samping itu, beberapa tokoh nasional yang mendapat kepercayaan untuk ikut menjalankan roda pemerintahan adalah Ir. Soekarno, Mr. Suwandi, dr. Abdul Rasyid, Prof. Dr. Supomo, Mochtar bin Prabu Mangkunegoro, Mr. Muh, Yamin, Prawoto Sumodilogo, dan sebagainya.

Bahkan, kesempatan untuk duduk dalam Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi In), semacam Volksraad pada zaman Belanda semakin terbuka.

Sabtu, 24 Maret 2012

Bentuk - Bentuk Pasar

1. Menurut Jenis Barang yang Diperjualbelikan

a. Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi memiliki ciri barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang siap pakai
atau barang jadi seperti makanan, minuman, pakaian, sepeda, radio, TV, dan barang-barang kebutuhan hidup lainnya. Pasar seperti ini sangat diperlukan oleh produsen untuk menjual hasil produksinya.
Contoh pasar barang konsumsi adalah pasar swalayan yang menjual aneka kebutuhan pokok.

b. Pasar Faktor Produksi
Pasar faktor produksi memiliki ciri barang yang diperjual belikan berupa sumber daya yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tenaga kerja dan modal.
Contoh dari pasar faktor produksi adalah pasar tenaga kerja atau pasar modal.

2. Menurut Luas Kegiatan Distribusi

a. Pasar Lokal (Setempat)
Hampir di setiap kota memiliki “pasar besar”. Nama pasar besar biasanya mengikuti nama kota yang
bersangkutan. Misalnya: Pasar Besar Surabaya, Pasar Besar Yogyakarta, dan Pasar Besar Medan. Di samping pasar besar masih ada pasar yang lebih kecil dengan nama mengikuti tempat pasar itu berada. Di Surabaya misalnya, terdapat pasar Wonokromo yang letaknya di
jalan Wonokromo.
Barang-barang yang diperdagangkan biasanya barang-barang keperluan hidup sehari-hari.

b. Pasar Daerah
Sesuai dengan namanya, pasar daerah merupakan pasar yang berada di kota-kota kabupaten, kotamadya, atau propinsi. Pasar daerah berlaku dalam suatu daerah tertentu, misalnya pasar tembakau Besuki, pasar kopra Sulawesi, pasar cabai Lampung. Informasi tentang harga barang yang diperjualbelikan (misalnya sayuran) biasanya disampaikan secara harian kepada masyarakat melalui
media penyiaran seperti radio (RRI).


c. Pasar Nasional
Pasar nasional dapat disebut sebagai pasar negara karena berlakunya harga dalam
suatu negara tertentu atau berlaku secara nasional. Contoh : pasar kopi Brazil, pasar karet
Indonesia, pasar bunga tulip Belanda. Harga barang-barang yang diperdagangkan dalam
pasar tersebut berlaku secara nasional bagi negara yang bersangkutan.

d. Pasar Internasional
Pasar dengan ciri barang-barang yang diperdagangkan melewati batas suatu negara dinamakan pasar internasional. Dalam pasar internasional, harga berlaku secara internasional, atau istilah yang sekarang sering dipakai harga berlaku secara global.
Contoh pasar internasional adalah pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar karet di Singapura, pasar wol di Sidney (Australia).

3. Menurut waktu terjadinya

a. Pasar harian
Pasar yang buka setiap hari dan memperjualbelikan barang kebutuhan hidup dinamakan pasar harian. Contoh : pasar tradisional, pasar swalayan.

b. Pasar mingguan
Pasar yang buka atau diadakan seminggu sekali dinamakan pasar mingguan.
Contoh : pasar pon, pasar wage, pasar kliwon.

c. Pasar bulanan
Pasar yang diadakan setiap sebulan sekali dinamakan pasar bulanan.
Contoh: bazaar dan arena promosi.

d. Pasar tahunan
Sesuai dengan namanya, pasar ini diselenggarakan hanya setahun sekali.
Contoh: Pekan Raya Jakarta.


4. Menurut bentuk atau strukturnya

a. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga secara perseorangan pembeli/penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar,
(2) penjual dan pembeli mengetahui benar keadaan pasar,
(3) barang yang diperdagangkan homogen sehingga dapat saling menggantikan secara sempurna
(4) pembeli dan penjual bebas keluar masuk dalam melakukan transaksi di pasar.


b. Pasar persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan pasar dengan ciri para penjual atau pembeli dapat mempengaruhi harga karena jumlah barang yang ditawarkan atau dibeli cukup banyak dan sifat barang yang ditawarkan berbeda dengan penjual lain.

Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
1) Pasar monopoli dan monopsoni
Monopoli berarti penjual tunggal, dengan demikian pasar monopoli merupakan pasar yang dikuasai atau dilayani oleh satu penjual.

Monopsoni berarti pembeli tunggal sehingga pasar monopsoni merupakan pasar yang dikuasai oleh satu pembeli. Karena dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual, maka perusahaan menguasai harga. Perusahaan mampu menaikkan maupun menurunkan tingkat harga dengan cara menambah atau mengurangi jumlah barang yang diperjual belikan.


2) Pasar oligopoli dan oligopsoni
Pasar Oligopoli merupakan pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual (produsen). Jika pasar hanya dikuasai oleh dua penjual (produsen) maka disebut pasar duopoli. Biasanya pada pasar oligopoli terdapat dua atau lebih penjual (produsen) besar yang menguasai sebagian besar pasar. Jika salah satu perusahaan besar melakukan perubahan harga, perusahaan besar lainnya dapat terpengaruh. Contohnya di Indonesia adalah operator seluler.


Sementara itu, pasar oligopsoni merupakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli yang mempunyai kemampuan mempengaruhi harga pasar. Contohnya adalah pembeli coklat (kakao) yang dilakukan oleh satu asosiasi pembeli kakao yaitu ASKINDO (Asosiasi Kakao Indonesia).

3) Pasar persaingan monopolistik
Pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk perpaduan antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Pasar persaingan monopolistik mengandung ciri kedua pasar tersebut, yaitu adanya unsur persaingan dan monopoli. Dikatakan ada persaingan, karena diantara mereka saling bersaing terhadap barang yang sama yang mereka jual. Contoh: pabrik rokok Gudang Garam bersaing dengan pabrik rokok Djarum atau Bentoel.

Dampak Permasalahan Kependudukan

a. Di daerah perkotaan terjadi penyempitan lahan akibat pembangunan industri dan perumahan.


b. Terjadi kemerosotan lingkungan di beberapa wilayah akibat terjadinya pencemaran lingkungan dengan adanya pembangunan industri.

c. Berubahnya fungsi lahan dari pertanian mejadi industri/perumahan. Hal ini meyebabkan pemilikan lahan semakin sempit, akibat adanya polarisasi pemilikan lahan pertanian dan pertambahan penduduk di perdesaan yang menyebabkan terjadinya pengangguran tidak kentara.

d. Industrialisasi diperkotaan memacu adanya arus urbanisasi yang berpengaruh terhadap penghasilan di desa karena di desa kekurangan tenaga kerja.

e. Krisis ekonomi dewasa ini memberikan dampak negatif terhadap kualitas penduduk. Jumlah penduduk miskin dewasa ini (Jawa Post, Desember 2007) mencapai 39 juta, dan pengangguran berjumlah 36 juta jiwa.

f. Terjadinya perubahan struktur ekonomi di masyarakat dari kegiatan pertanian primer ke industri sekunder dan sektor jasa

g. Ketimpangan persebaran penduduk, pada daerah-daerah yang sulit dijangkau menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan

h. Persebaran penduduk yang tidak merata ini menyebabkan pada daerah yang jarang penduduknya, kekayaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya menjadi kurang termanfaatkan karena kekurangan sumber daya manusia untuk mengelolanya.

i. Sebaliknya, pada daerah yang padat penduduknya, terjadi kelebihan sumberdaya manusia sehingga terjadi pengangguran, pemukiman kumuh, dan kemiskinan. Hal ini disebabkan, sumber daya alam di daerahnya sudah tidak dapat mendukung kehidupan penduduknya yang sudah melebihi kapasitas daya dukungnya.

Jumat, 23 Maret 2012

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun, pada perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri.

Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan. Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri lagi. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu meristem primer dan meristem sekunder.



a. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.

Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifa tsifat jaringan dewasa antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.

Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal dari meristem sekunder.

Adapun jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain: jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (floem dan xilem), dan jaringan sekretoris.

a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang dapat merugikan pertumbuhannya.


Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.

b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena terdapat di hampir setiap bagian tumbuhan. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa
dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, mempunyai sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim.

Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim
tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong
batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.

2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu).

Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam
kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek daripada serat.

d. Jaringan pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.


1) Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks yang terdiri atas berbagai macam bentuk sel. Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem.

2) Floem
Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh
tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem.

Gerak Tropisme

Tropisme (tropos = balik) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Tropisme yang menuju sumber rangsang merupakan gerak positif, sedangkan yang menjauhi rangsang adalah negatif.

Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, tropisme dapat dibedakan menjadi fototropisme, kemotropisme, hidrotropisme, geotropisme,dan tigmotropisme.

a. Fototropisme
Fototropisme atau heliotropisme adalah gerak tumbuhan yang terjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa cahaya.
Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Fototropisme positif, adalah gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya
Contoh: Ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya.
2) Fototropisme negatif, adalah gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datangnya cahaya.
Contoh: Gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya.

b. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan kimia.
Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat racun.

c. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh air. Peristiwa hidrotropisme, misalnya pada gerak akar tumbuhan menuju sumber air.
Contoh: Gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang berair.

d. Geotropisme
Geotropisme ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi. Gerak ini terjadi pada akar dan batang tumbuhan. Berdasarkan arah gerak terhadap gravitasi,
geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi.
Contoh: Gerak ujung akar kepala.
2. Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi
bumi.
Contoh: Gerak pada ujung batang tumbuhan.

e. Tigmotropisme
Tigmotropisme atau haptotropisme (thigma = singgungan; hapto = sentuhan) adalah gerak membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat adanya persinggungan (sentuhan). Tigmotropisme dapat kita amati pada tanaman kacang panjang dan mentimun. Ujung batang atau ujung sulur
kacang panjang dan mentimun dapat membelit pada tempat merambatnya.

Gerak Nasti pada Tumbuhan

Gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke atau dari sumber rangsang. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu, cahaya, dan kelembaban. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhi, gerak nasti dibedakan menjadi termonasti, seismonasti, niktinasi, dan nasti kompleks. Mari kita pelajari satu per satu melalui pembahasan berikut ini.

a. Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa suhu. Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut akan menutup lagi.

b. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) pada waktu matahari terbenam.

c. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Untuk memahami pengertian gerak seismonasti pada tumbuhan dapat
dilakukan dengan mengamati tanaman putri malu (Mimosa pudica). Jika daun tanaman putri malu disentuh maka daun tersebut akan menutup seperti layu. Sentuhan merupakan salah satu rangsang
dari luar terhadap gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya daun akibat sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya berbeda.

d. Niktinasti
Gerak niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari. Contoh gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan yang tergolong tumbuhan polong (Leguminoceae) pada menjelang malam hari. Gerak ini disebabkan
oleh perubahan tekanan turgor sel-sel pada jaringan di dalam persendian daun.

e. Nasti kompleks
Gerak nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh lebih dari satu macam rangsang. Contoh gerak nasti kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan air. Amati mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan pohon waru (Hibiscus tiliaceus) Mekarnya bunga pukul empat pada sore hari itu
dipengaruhi oleh cahaya dan suhu.

Gangguan Sistem Peredaran Darah

1. Hemofili
Hemofili adalah penyakit kekurangan atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si penderita sulit membeku. Akibatnya jika si penderita hemofili (hemofilia) mengalami luka pendarahan, darah akan terus mengalir dan sulit membeku.

2. Anemia
Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah atau eritrosit. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya proses pembentukan darah menjadi terhambat. Penyebab lainnya antara lain rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau terkena penyakit infeksi cacing.

3. Penyakit Kuning pada Bayi
Bayi yang lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadi karena rusaknya sel-sel darah merah pada bayi tersebut.

4. Leukimia
Leukimia atau kanker darah terjadi karena sel darah putih (sel limfosit B) mengalami kelainan sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, sel tersebut juga mengalami pembelahan yang tidak terkendali.

5. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi juga dikenal sebagai hipertensi. Penyakit ini muncul karena adanya penyempitan pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi disertai dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga dipicu oleh pola makan yang tinggi kadar lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan zat kapur dalam kadar tinggi dapat mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.


6. Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat kecerdasan. Gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau letih.

7. Trombus dan Embolus
Trombus dan embolus merupakan penyakit terhentinya pembuluh utama yang berfungsi menghantarkan O2 ke otot jantung. Penyakit ini terjadi karena adanya penggumpalan atau infeksi pada katup jantung sehingga katup jantung tidak dapat menutup lagi dan bocor.

8. Sklerosis
Sklerosis merupakan penyakit mengerasnya pembuluh darah arteri karena timbunan lemak dan zat kapur. Pengerasan ini selanjutnya akan menimbulkan hipertensi. Pengendapan oleh zat lemak disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur disebut arteriosclerosis.

9. Varises
Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu, misalnya pada betis.

10.Ambeien atau Hemoroid
Penyakit ambeien sering dijumpai pada pria. Ambeien terjadi karena adanya pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah pada ujung rektum atau anus.

Kamis, 22 Maret 2012

Mulut

Mulut merupakan salah satu organ pencernaan yang pertama kali bekerja melakukan pencernaan makanan. Di dalam mulut, makanan akan dicerna secara sadar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian yang terdapat di dalam organ mulut adalah gigi, lidah, kelenjar ludah, dan lain
sebagainya.

Di dalam mulut terjadi proses pencernaan mekanis dan kimiawi sebagai berikut.
a. Proses mekanis
Proses pencernaan secara mekanis di dalam mulut dilakukan melalui gerakan-gerakan mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan. Fungsi mengunyah tersebut bertujuan mengubah makanan
menjadi berukuran lebih kecil sehingga mudah dicerna. Sedangkan fungsi menelan adalah mendorong makanan supaya masuk ke dalam saluran selanjutnya, yaitu kerongkongan.

b. Proses kimiawi
Proses pencernaan kimiawi di dalam mulut dilakukan oleh enzim ludah. Ludah dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi untuk membantu pencernaan makanan. Pada ludah terkandung beberapa komponen, antara lain sebagai berikut.


1) Enzim maltase atau ptialin
Enzim ini berfungsi untuk mencerna makanan yang mengandung karbohidrat yang disebut pati (amilum) menjadi gula sederhana yang disebut maltosa.

2) Air
Air berfungsi untuk membasahi makanan supaya mudah dicerna.

3) Enzim lisosom
Enzim ini berfungsi sebagai antibakteri karena bersifat asam.

4) Lendir
Lendir pada ludah berfungsi untuk menggumpalkan makanan supaya lebih mudah ditelan.

5) Aminoglobulin
Merupakan zat semacam putih telur. Aminoglobulin berfungsi untuk menetralkan makanan yang bersifat asam.

6) Garam-garam

Otot manusia

a. Otot polos
Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.



b. Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnya otot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.

c. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.

Rabu, 21 Maret 2012

RANGKUMAN MATERI TIK KELAS 8

PROGRAM PENGOLAH KATA

Bagian penting Microsoft Word 2003


1.      Menu control

2.      Title bar

3.      Menu bar

4.      Toolbar

5.      Scroll bar

6.      Ruler

7.      Kursor

8.      Taskpane

Menu bar Word 2003 terdiri dari 9 : file, edit, view, insert, format, tools, table, window, help

Menu bar Word 2007 terdiri dari 7 : home, insert, page layout, reference, mailings, review, view

3 Toolbar utama di Word 2003: toolbar standart, formatting,  drawing

Icon : lambing atau gambar yang mewakili seautu intruksi / perintah

Mengelola dokumen :

1.      Membuka dokumen baru : file –new

2.      Menyimpan dokumen : file – save as

3.      Membuka dokumen : file – open

4.      Menutup dokumen : file – close

Mengedit dokumen

1.      Tipe dan ukuran huruf : font , font size

2.      Attribute teks : bold, italic, underline

3.      Perataan teks : align left, center, align right, justify

4.      Menghapus teks : delete

5.      Membatalkan perintah : undo, redo

6.      Mengulang perintah : repeat

7.      Menyalin teks : copy, paste

8.      Menindah teks : cut, paste

Pengaturan halaman : file – page setup

Pengaturan jarak spasi : format – paragraph

Menu Microsoft Word:

1.      Bullet and numbering

2.      Border and shading

3.      Clip art

4.      Wordart

5.      Columns

6.      Symbol

7.      Dropcap

8.      Header and footer

9.      Page number

10.  Table

11.  Chart

Pengaturan indentasi : fist line indent, hanging paragraph, left tab, center tab, right tab, decimal tab

Mencetak dokumen

1.      Print preview

2.      Cetak dokumen

PROGRAM PENGOLAH ANGKA

Tampilan Microsoft Excel

1.      Workbook (buku kerja) : file atau dolumen yang terdiri atas lembaran-lembaran (sheet)

2.      Worksheet (lembar kerja) : sekumpulan range

3.      Column : deretan kolom dinotasikan A sd IV (256 kolom)

4.      Rows : deretan baris dinotasikan 1 sd 65.536 (65.536 baris)

5.      Cell : pertemuan baris dan kolom

6.      Range : sekumpulan sel

7.      Active cell : bagian yang ditunjukan oleh sel pointer
Menu bar Word 2003 terdiri dari 9 : file, edit, view, insert, format, tools, data, window, help

Menu bar Word 2007 terdiri dari 7 : home, insert, page layout, formulas, data, review, view

Bagian penting Microsoft Excel 2003

1.      Baris judul

2.      Baris menu

3.      Tombol ukuran

4.      Toolbar

5.      Alamat sel

6.      Baris formula

7.      Judul kolom

8.      Judul baris

9.      Sel

10.  Tabulasi sheet

11.  Penggulung vertical dan horizontal

12.  Task pane

Rumus yang digunakan dalam Excel

SUM : menjumlah data pada suatu range

AVERAGE : menghitung rata-rata pada suatu range

MAX : mencari nilai tertinggi pada suatu range

MIN : mencari nilai terendah pada suatu range

COUNT : menghitung banyaknya data pada suatu range

Senin, 19 Maret 2012

Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti memerintah. Abraham Lincoln mengatkan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada di tangan rakyat.


usaha-usaha untuk membatasi kekuasaan penguasa agar tidak menjurus ke arah kekuasaan
absolut telah menghasilkan ajaran Rule of Law (kekuasaan hukum). Ajaran ini menegaskan bahwa yang berdaulat dalam suatu negara adalah hukum.


Adapun unsur-unsur rule of law itu meliputi :
1. Berlakunya supremasi hukum (hukum menempati kedudukan tertinggi; semua orang tunduk pada hukum), sehingga tidak ada kesewenang-wenangan.
2. Perlakuan yang sama di depan hukum bagi setiap warga negara.
3. Terlindunginya hak-hak manusia oleh Undang-Undang Dasar serta keputusan-keputusan pengadilan.


Pada konperensi International Commission of Jurists (organisasi internasional para ahli hukum) di Bangkok tahun 1965 dinyatakan bahwa syarat-syarat suatu negara dan pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law adalah adanya :
1. Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara
2. Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan tidak memihak
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi
6. Pendidikan kewarganegaraan


Dalam pengertian ini, suatu masyarakat demokratis mempunyai nilai-nilai sebagai berikut.
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Dalam alam demokrasi, perbedaan pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal yang wajar. Perselisihan harus diselesaikan dengan perundingan dan dialog, untuk mencapai kompromi, konsensus, atau mufakat.

2. Menjamin terselenggaranya perubahan dalam masyarakat secara damai atau tanpa gejolak. Pemerintah harus dapat menyesuaikan kebijaksanaannya terhadap perubahan-perubahan tersebut dan mampu mengendalikannya.

3. Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan secara teratur. Dalam masyarakat demokratis, pergantian kepemimpinan atas dasar keturunan, pengangangkatan diri sendiri, dan coup d’etat (perebutan kekuasaan) dianggap sebagai caracara yang tidak wajar.


4. Menekan penggunaan kekerasan seminimal mungkin. Golongan minoritas yang biasanya akan terkena paksaan akan lebih menerimanya apabila diberi kesempatan untuk ikut merumuskan kebijakan.

5. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman. Untuk itu perlu terciptanya masyarakat yang terbuka dan kebebasan politik dan tersedianya berbagai alternatif dalam tindakan politik. Namun demikian, keanekaragaman itu tetap berada dalam kerangka persatuan bangsa dan negara.

6. Menjamin tegaknya keadilan. Dalam masyarakat demokratis, keadilan merupakan cita-cita bersama, yang menjangkau seluruh anggota masyarakat.


Pada tahun 1959-1966 diterapkan Demokrasi Terpimpin, yang dalam praktiknya cenderung otoriter.

Mulai tahun 1966 hingga berakhirnya masa Orde Baru pada tahun 1998 diterapkan Demokrasi
Pancasila.

Sesudah bergulirnya reformasi pada tahun 1998, kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, kebebasan memilih, kebebasan berpolitik dan lain-lain semakin terbuka luas. Era reformasi sekaligus merupakan era demokratisasi.


isi pasal 33 UUD 1945 sebelum diadakan perubahan hanya terdiri dari ayat (1), (2), dan (3) tersebut. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, namun isi ayat-ayat tersebut mengisyaratkan
berlakunya demokrasi ekonomi.


Dalam pasal 5 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
tentang Koperasi dinyatakan tentang prinsip-prinsip koperasi
sebagai berikut.
1. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
4. pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
5. kemandirian


Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 mengatur tentang Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Perundang - Undangan

J.P. Glastra van Loan menyatakan, dalam menjalankan peranannya, hukum mempunyai fungsi :
1. Menertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup
2. Menyelesaikan pertikaian
3. Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan, jika perlu dengan kekerasan
4. Mengubah tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan masyarakat
5. Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum dengan cara merealisasikan fungsi hukum sebagaimana disebutkan di atas.


Peraturan ada yang tertulis dan tidak tertulis. Contoh peraturan tertulis undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan presiden, peraturan daerah dan sebagainya. Contoh peraturan tidak tertulis adalah hukum adat, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang dilaksanakan dalam praktik penyelenggaraan negara atau konvensi.

Peraturan yang tertulis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Keputusan yang dikeluarkan oleh yang berwewenang
b. Isinya mengikat secara umum, tidak hanya mengikat orang tertentu, dan
c. Bersifat abstrak (mengatur yang belum terjadi)


Landasan Berlakunya Peraturan Perundangundangan
Peraturan perundang-undangan yang akan dibentuk di negara Republik Indonesia harus berlandaskan
kepada:
a. Landasan Filosofis
Setiap penyusunan peraturan perundangundangan harus memperhatikan cita-cita moral dan
cita hukum sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila. Nilai-nilai yang bersumber pada pandangan fi losofis Pancasila, yakni :
1). Nilai-nilai religius bangsa Indonesia
2). Nilai-nilai hak-hak asasi manusia

3). Nilai-nilai kepentingan bangsa secara utuh,
4). Nilai-nilai demokrasi dan kedaulatan rakyat,
5). Nilai-nilai keadilan,

b. Landasan Sosiologis
Pembentukan peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan
masyarakat.

c. Landasan Yuridis
Menurut Lembaga Administrasi Negara landasan yuridis dalam pembuatan peraturan perundangundangan memuat keharusan:
1). adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundang- undangan,
2). adanya kesesuaian antara jenis dan materi muatan peraturan perundang-undangan,
3). mengikuti cara-cara atau prosedur tertentu,
4). tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang lebih tinggi tingkatannya


Prinsip-prinsip Peraturan Perundang-Undangan
a. Dasar yuridis (hukum) sebelumnya.

b. Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat dijadikan landasan yuridis.

c. Peraturan perundang-undangan hanya dapat dihapus, dicabut, atau diubah oleh peraturan perundang undangan yang sederajat atau yang lebih tinggi.

d. Peraturan Perundang-undangan baru mengesampingkan peraturan perundang-undangan lama.

e. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan perundang-undangan
yang lebih rendah.

f. Peraturan Perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang bersifat umum.

g. Setiap jenis peraturan perundang-undangan materinya berbeda

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan

a. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU)
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah (Perda)

Ideologi Negara

Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi.

Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.

Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural.

Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.
Ideologi secara fungsional :
 1.  Ideologi yang doktriner
 2. Ideologi yang pragmatis.
Ideologi yang Doktriner adalah ajaran-ajarannya dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah.
ideologi yang pragmatis adalah ajaran-ajarannya  tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci,

Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah kumpulan gagasan- gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia