Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah sebagai berikut:
a. Pembubaran Konstituante.
b. Pemberlakuan kembli UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.
c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Tanggapan terhadap Dekrit Presiden :
a. Sebagian besar masyarakat mendukung penetapan dekrit oleh Presiden Soekarno.
b. Kasad memerintahkan kepada seluruh anggota TNI untuk melaksanakan dan mengamankan pelaksanaan dekrit tersebut.
c.Mahkamah Agung membenarkan dekrit tersebut,
d.DPR secara aklamasi menyatakan kesediaannya untuk terus bekerja sesuai dengan ketentuan UUD 1945. Pernyataan DPR ini disampaikan dalam sidang tanggal 22 Juli 1959.
Pembentukan MPRS
Sebelum ada MPR yang tetap sesuai dengan UUD 1945, Presiden Soekarno membentuk MPRS berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959.
Keanggotaan MPRS terdiri dari 261 orang anggota DPR, 94 orang anggota Utusan Daerah, dan 200 orang anggota Wakil Golongan. Susunan pimpinan MPRS adalah sebagai berikut:
Ketua : Chaerul Saleh.
Wakil Ketua : Mr. Ali Sastroamidjojo.
Wakil Ketua : K.H. Idham Khalid.
Wakil Ketua : D.N. Aidit.
Wakil Ketua : Kolonel Wiluyo Puspoyudo.
Pembentukan DPAS
DPAS dibentuk dengan berdasarkan Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1959. Beberapa hal yang diketahui berkaitan dengan Penetapan Presiden tersebut seperti:
a. Anggota DPAS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden;
b. Anggota DPAS berjumlah 45 orang, yang terdiri dari 12 orang wakil golongan politik, 8 orang utusan daerah, 24 wakil golongan
dan satu orang ketua;
c. Tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada
pemerintah;
d. DPAS dipimpin oleh presiden sebagai ketua;
e. Sebelum memangku jabatan, Wakil Ketua dan anggota DPAS mengangkat sumpah/janji di hadapan presiden;
f. DPAS dilantik pada pada tanggal 15 Agustus 1945.
Minggu, 26 Februari 2012
Jumat, 24 Februari 2012
Kerusakan Lingkungan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup secara garis besar terdiri atas tiga komponen besar, yaitu:
(1) unsur fisik,
(2) unsur hayati, dan
(3) unsur budaya.
Bagi kehidupan, lingkungan hidup memiliki arti sebagai berikut:
(1) wahana bagi keberlanjutan kehidupan,
(2) tempat tinggal, dan
(3) tempat mencari makan.
Kerusakan lingkungan hidup terjadi disebabkan dua hal yaitu oleh proses alam dan ulah manusia.
Kerusakan yang disebabkan oleh proses alam di antaranya adalah:
(1) letusan gunung api,
(2) gempa bumi, dan
(3) badai siklon.
Sementara itu, kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan manusia antara lain:
(1) kerusakan hutan, serta
(2) pencemaran lingkungan karena limbah padat, cair dan gas.
Upaya pelestarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Upaya tersebut antara lain adalah:
(1) upaya pelestarian hutan,
(2) upaya pelestarian tanah dan sumberdaya air,
(3) upaya pelestarian sumberdaya udara, dan
(4) upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan memperhatikan pemanfaatnnya baik utnuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang (WCED, 1987: 59).
Ciri-ciri tersebut antara lain:
(1) Menjamin pemerataan dan keadilan;
(2) Menghargai keanekaragaman hayati;
(3) Menggunakan pendekatan integratif; dan
(4) Menggunakan pandangan jangka panjang.
Unsur-unsur lingkungan hidup secara garis besar terdiri atas tiga komponen besar, yaitu:
(1) unsur fisik,
(2) unsur hayati, dan
(3) unsur budaya.
Bagi kehidupan, lingkungan hidup memiliki arti sebagai berikut:
(1) wahana bagi keberlanjutan kehidupan,
(2) tempat tinggal, dan
(3) tempat mencari makan.
Kerusakan lingkungan hidup terjadi disebabkan dua hal yaitu oleh proses alam dan ulah manusia.
Kerusakan yang disebabkan oleh proses alam di antaranya adalah:
(1) letusan gunung api,
(2) gempa bumi, dan
(3) badai siklon.
Sementara itu, kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan manusia antara lain:
(1) kerusakan hutan, serta
(2) pencemaran lingkungan karena limbah padat, cair dan gas.
Upaya pelestarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Upaya tersebut antara lain adalah:
(1) upaya pelestarian hutan,
(2) upaya pelestarian tanah dan sumberdaya air,
(3) upaya pelestarian sumberdaya udara, dan
(4) upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan memperhatikan pemanfaatnnya baik utnuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang (WCED, 1987: 59).
Ciri-ciri tersebut antara lain:
(1) Menjamin pemerataan dan keadilan;
(2) Menghargai keanekaragaman hayati;
(3) Menggunakan pendekatan integratif; dan
(4) Menggunakan pandangan jangka panjang.
Kamis, 23 Februari 2012
Penanggulangan Masalah Kependudukan di Indonesia
1. Program Transmigrasi
Transmigrasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memeratakan kepadatan penduduk dengan cara memindahkan penduduk yang dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya. Di Indonesia, transmigrasi telah dilakukan pemerintah sejak beberapa puluh tahun yang lalu.
Penduduk di Pulau Jawa yang padat itu dipindahkan ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya yang masih jarang penduduknya.
Jenis transmigrasi dapat digolongkan menjadi, transmigrasi umum dan transmigrasi swakarsa.
• Transmigrasi umum, yaitu yang dilakukan oleh pemerintah baik prakarsa, pembiayaan maupun penempatannya.
• Transmigrasi swakarsa berbantuan bila prakarsa oleh penduduk dan lainnya pemerintah dan swakarsa murni bila prakarsa dan pembiayaannya oleh penduduk sendiri.
2. Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana atau lebih populer dengan singkatan KB telah mulai dicanangkan pemerintah sejak tahun 1970. Pemerintah menghimbau para orangtua agar membatasi jumlah anak hanya dua saja. Tujuan dari program KB adalah untuk menurunkan angka kelahiran atau menurunkan pertumbuhan penduduk. Dengan program KB diharapkan ledakan penduduk tidak terjadi. Program ini telah berhasil menurunkan angka pertumbuhan penduduk secara signifikan (berarti).
3. Membangun Pusat-Pusat Industri di Luar Pulau Jawa
Pusat-pusat industri di Indonesia saat ini terpusat di pulau Jawa. Hal ini mengakibatkan penduduk terkonsentarasi di Pulau Jawa. Pemerintah dengan melakukan regionalisasi wilayah pembangunan berupaya membangun pusat-pusat industri baru di wilayah-wilayah yang jarang penduduknya.
Saat ini pemerintah sudah mulai melakukan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Maluku, dan Papua) secara intensif. Prasarana ekonomi berupa jalan, jembatan maupun pemekaran wilayah administrasi telah dikembangkan/ dilakukan. Tujuannya agar kegiatan ekonomi, pelayanan sosial/pemerintahan dapat lebih lancar. Dengan demikian, diharapkan konsentrasi penduduk tidak lagi ada di Pulau Jawa tetapi menyebar.
Transmigrasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memeratakan kepadatan penduduk dengan cara memindahkan penduduk yang dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya. Di Indonesia, transmigrasi telah dilakukan pemerintah sejak beberapa puluh tahun yang lalu.
Penduduk di Pulau Jawa yang padat itu dipindahkan ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya yang masih jarang penduduknya.
Jenis transmigrasi dapat digolongkan menjadi, transmigrasi umum dan transmigrasi swakarsa.
• Transmigrasi umum, yaitu yang dilakukan oleh pemerintah baik prakarsa, pembiayaan maupun penempatannya.
• Transmigrasi swakarsa berbantuan bila prakarsa oleh penduduk dan lainnya pemerintah dan swakarsa murni bila prakarsa dan pembiayaannya oleh penduduk sendiri.
2. Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana atau lebih populer dengan singkatan KB telah mulai dicanangkan pemerintah sejak tahun 1970. Pemerintah menghimbau para orangtua agar membatasi jumlah anak hanya dua saja. Tujuan dari program KB adalah untuk menurunkan angka kelahiran atau menurunkan pertumbuhan penduduk. Dengan program KB diharapkan ledakan penduduk tidak terjadi. Program ini telah berhasil menurunkan angka pertumbuhan penduduk secara signifikan (berarti).
3. Membangun Pusat-Pusat Industri di Luar Pulau Jawa
Pusat-pusat industri di Indonesia saat ini terpusat di pulau Jawa. Hal ini mengakibatkan penduduk terkonsentarasi di Pulau Jawa. Pemerintah dengan melakukan regionalisasi wilayah pembangunan berupaya membangun pusat-pusat industri baru di wilayah-wilayah yang jarang penduduknya.
Saat ini pemerintah sudah mulai melakukan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Maluku, dan Papua) secara intensif. Prasarana ekonomi berupa jalan, jembatan maupun pemekaran wilayah administrasi telah dikembangkan/ dilakukan. Tujuannya agar kegiatan ekonomi, pelayanan sosial/pemerintahan dapat lebih lancar. Dengan demikian, diharapkan konsentrasi penduduk tidak lagi ada di Pulau Jawa tetapi menyebar.
Sebaran Fauna di Indonesia
a. Fauna Asiatis
Fauna di wilayah Indonesia bagian barat banyak menyerupai daratan Asia. Persebaran fauna di Indonesia bagian barat, yaitu dari wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan hingga Selat Makasar
dan Selat Lombok. Fauna di daerah bagian barat ini terdapat banyak binatang menyusui dengan ciri jenis hewan besar.
b. Fauna Australis
Fauna Australis banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, berupa burung, dan jenis binatang berkantung.
c. Flora dan Fauna Peralihan
Tumbuhan di daerah pantai hampir sama dengan tumbuhan di Papua, sedangkan yang ada pada daerah pegunungan mirip dengan yang ada di Kalimantan. Sebagaimana flora, fauna di wilayah peralihan ini berjenis Asiatis dan Australis.
Contohnya antara lain anoa, babi rusa, burung maleo, bengkarung dan komodo.
Fauna di wilayah Indonesia bagian barat banyak menyerupai daratan Asia. Persebaran fauna di Indonesia bagian barat, yaitu dari wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan hingga Selat Makasar
dan Selat Lombok. Fauna di daerah bagian barat ini terdapat banyak binatang menyusui dengan ciri jenis hewan besar.
b. Fauna Australis
Fauna Australis banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, berupa burung, dan jenis binatang berkantung.
c. Flora dan Fauna Peralihan
Tumbuhan di daerah pantai hampir sama dengan tumbuhan di Papua, sedangkan yang ada pada daerah pegunungan mirip dengan yang ada di Kalimantan. Sebagaimana flora, fauna di wilayah peralihan ini berjenis Asiatis dan Australis.
Contohnya antara lain anoa, babi rusa, burung maleo, bengkarung dan komodo.
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia
Serangan Jerman ke Polandia pada 1 September 1939 menandai munculnya Perang Dunia II. Serangan itu akhirnya menyulut peperangan di antara negara-negara Eropa, termasuk Amerika Serikat. Oleh karena itu perang ini sering dinamai Perang Eropa.
Pada masa Perang Dunia II Jepang mengobarkan Perang Asia Timur Raya. Perang ini diawali dengan penyerbuan yang sangat gemilang pasukan tentara Jepang ke Pangkalan Angkatan Perang Amerika di Pearl Harbour. Setelah penyerbuan itu, bagaikan air bah tak terbendung, pasukan Jepang terus bergerak
ke selatan, dan masuk ke Indonesia. Tentara Belanda di Indonesia dengan begitu mudahnya digilas bala tentara Jepang, Akhirnya tentara Belanda menyerah tanpa syarat kepada bala tentara Jepang.
Setelah menguasai Indonesia, bala tentara Jepang kemudian membentuk pemerintahan militer pendudukan Jepang, yaitu Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Kedua Puluh Lima) untuk Sumatra. Pusatnya di Bukittinggi, Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenam Belas)
untuk Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta dan Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Pusatnya di Makasar (Ujungpandang).
Untuk menarik simpati bangsa Indonesia Jepang kemudian membentuk beberapa organisasi. Organisasi itu antara lain. Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai. Jepang juga membentuk organisasi militer, antara lain (tanda merah di cut) Heiho dan PETA.
Di samping membentuk organisasi, Jepang juga mengadakan pengerahan tenaga rakyat secara paksa (romusha) dan pengerahan/pengumpulan paksa hasil produk pertanian dari rakyat Indonesia.
Walau hanya berlangsung singkat, kurang lebih tiga setengah tahun, pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang sangat mendalam bagi penderitaan bangsaIndonesia. Penderitaan, kelaparan, penyakit menjadi bagian kehidupan yang dominan dalam masa pendudukan Jepang.
Pada masa Perang Dunia II Jepang mengobarkan Perang Asia Timur Raya. Perang ini diawali dengan penyerbuan yang sangat gemilang pasukan tentara Jepang ke Pangkalan Angkatan Perang Amerika di Pearl Harbour. Setelah penyerbuan itu, bagaikan air bah tak terbendung, pasukan Jepang terus bergerak
ke selatan, dan masuk ke Indonesia. Tentara Belanda di Indonesia dengan begitu mudahnya digilas bala tentara Jepang, Akhirnya tentara Belanda menyerah tanpa syarat kepada bala tentara Jepang.
Setelah menguasai Indonesia, bala tentara Jepang kemudian membentuk pemerintahan militer pendudukan Jepang, yaitu Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Kedua Puluh Lima) untuk Sumatra. Pusatnya di Bukittinggi, Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenam Belas)
untuk Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta dan Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Pusatnya di Makasar (Ujungpandang).
Untuk menarik simpati bangsa Indonesia Jepang kemudian membentuk beberapa organisasi. Organisasi itu antara lain. Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai. Jepang juga membentuk organisasi militer, antara lain (tanda merah di cut) Heiho dan PETA.
Di samping membentuk organisasi, Jepang juga mengadakan pengerahan tenaga rakyat secara paksa (romusha) dan pengerahan/pengumpulan paksa hasil produk pertanian dari rakyat Indonesia.
Walau hanya berlangsung singkat, kurang lebih tiga setengah tahun, pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang sangat mendalam bagi penderitaan bangsaIndonesia. Penderitaan, kelaparan, penyakit menjadi bagian kehidupan yang dominan dalam masa pendudukan Jepang.
Rabu, 22 Februari 2012
Lima Periode UUD
1. 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
berlaku UUD 1945,
2. 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
berlaku Konstitusi RIS 1949,
3. 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
berlaku UUD Sementara 1950,
4. 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
berlaku kembali UUD 1945
5. 19 Oktober 1999 - sekarang
berlaku UUD 1945 (hasil perubahan).
berlaku UUD 1945,
2. 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
berlaku Konstitusi RIS 1949,
3. 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
berlaku UUD Sementara 1950,
4. 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
berlaku kembali UUD 1945
5. 19 Oktober 1999 - sekarang
berlaku UUD 1945 (hasil perubahan).
Pengawet Buatan
a. Asam asetat
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso, atau soto. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.
b. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan
dengan menggunakan bahan jenis ini.
c. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan menggunakan bahan ini.
d. Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan.
e. Propianat
Jenis bahan pengawet propianat yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat pertumbuhan bacillus
mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan
pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan ini.
f. Garam nitrit
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini. Misalnya, pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.
g. Sorbat
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam menekan
pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.
Semua pengawet yang telah diuraikan di atas merupakan pengawet yang diijinkan untuk dipakai dan mendapatkan lisensi secara internasional oleh badan kesehatan dunia (WHO) dengan kadar yang diijinkan. Meskipun demikian, entah karena tidak mengerti atau sengaja, pada saat ini masih
sering ditemukan produsen yang menggunakan pengawet makanan yang telah dilarang oleh pemerintah. Pengawet yang telah dilarang tetapi masih sering digunakan di antaranya adalah:
1) Boraks atau natrium tetraborat, dengan rumus kimia Na2B4O7· 10 H2O adalah senyawa yang biasa digunakan sebagai bahan baku disinfektan, detergen, cat, plastik, ataupun pembersih permukaan logam sehingga mudah disolder. Karena boraks bersifat antiseptik dan pembunuh kuman, bahan ini sering
digunakan untuk pengawet kosmetik dan kayu. Banyak ditemukan kasus boraks yang disalahgunakan untuk pengawetan bakso, sosis, krupuk gendar, mi basah, pisang molen, lemper, siomay, lontong, ketupat, dan pangsit.
2) Formalin adalah nama dagang untuk larutan yang mengandung 40 persen formaldehid (HCOH) dalam 60 persen air atau campuran air dan metanol (jenis alkohol bahan baku spiritus) sebagai pelarutnya. Formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan mi, tahu basah, bakso, dan ikan asin.
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso, atau soto. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.
b. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan
dengan menggunakan bahan jenis ini.
c. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan menggunakan bahan ini.
d. Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan.
e. Propianat
Jenis bahan pengawet propianat yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat pertumbuhan bacillus
mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan
pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan ini.
f. Garam nitrit
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini. Misalnya, pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.
g. Sorbat
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam menekan
pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.
Semua pengawet yang telah diuraikan di atas merupakan pengawet yang diijinkan untuk dipakai dan mendapatkan lisensi secara internasional oleh badan kesehatan dunia (WHO) dengan kadar yang diijinkan. Meskipun demikian, entah karena tidak mengerti atau sengaja, pada saat ini masih
sering ditemukan produsen yang menggunakan pengawet makanan yang telah dilarang oleh pemerintah. Pengawet yang telah dilarang tetapi masih sering digunakan di antaranya adalah:
1) Boraks atau natrium tetraborat, dengan rumus kimia Na2B4O7· 10 H2O adalah senyawa yang biasa digunakan sebagai bahan baku disinfektan, detergen, cat, plastik, ataupun pembersih permukaan logam sehingga mudah disolder. Karena boraks bersifat antiseptik dan pembunuh kuman, bahan ini sering
digunakan untuk pengawet kosmetik dan kayu. Banyak ditemukan kasus boraks yang disalahgunakan untuk pengawetan bakso, sosis, krupuk gendar, mi basah, pisang molen, lemper, siomay, lontong, ketupat, dan pangsit.
2) Formalin adalah nama dagang untuk larutan yang mengandung 40 persen formaldehid (HCOH) dalam 60 persen air atau campuran air dan metanol (jenis alkohol bahan baku spiritus) sebagai pelarutnya. Formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan mi, tahu basah, bakso, dan ikan asin.
Organ Pernafasan
1. Hidung
Terkadang manusia dapat bernapas melalui mulut karena pada pangkal rongga mulut selain terdapat saluran cerna juga ada cabang menuju saluran napas yang disebut tenggorokan. Meskipun sebenarnya mulut hanyalah alat pernapasan darurat pada saat hidung tidak bisa melakukan pernapasan dengan baik, misalnya pada saat hidung tersumbat. Di dalam hidung terdapat rambut-rambut yang berguna untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara pernapasan sehingga udara yang masuk ke dalam paru-paru relatif bersih. Berbeda apabila kamu bernapas menggunakan mulut, udara pernapasan yang masuk tidak akan tersaring dengan baik. Lagipula saluran pernapasan yang efektif adalah melalui rongga hidung.
2. Faring
Faring terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan, dan air.
3. Laring
Laring merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.
4. Trakhea
Trakhea sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa udara yang mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus
Merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.
6. Paru-paru
Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih kecil disebut bronkioli.
7. Bronkioli
Merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli
Alveoli merupakan sejumlah kantung udara yang terdapat di dalam paruparu. Dinding alveoli ini tipis dan menopang jaringan-jaringan kapiler, yaitu saluran halus yang berisi darah. Udara menembus dinding alveoli pada batas antara paru-paru dan kapiler darah.
Terkadang manusia dapat bernapas melalui mulut karena pada pangkal rongga mulut selain terdapat saluran cerna juga ada cabang menuju saluran napas yang disebut tenggorokan. Meskipun sebenarnya mulut hanyalah alat pernapasan darurat pada saat hidung tidak bisa melakukan pernapasan dengan baik, misalnya pada saat hidung tersumbat. Di dalam hidung terdapat rambut-rambut yang berguna untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara pernapasan sehingga udara yang masuk ke dalam paru-paru relatif bersih. Berbeda apabila kamu bernapas menggunakan mulut, udara pernapasan yang masuk tidak akan tersaring dengan baik. Lagipula saluran pernapasan yang efektif adalah melalui rongga hidung.
2. Faring
Faring terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan, dan air.
3. Laring
Laring merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.
4. Trakhea
Trakhea sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa udara yang mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus
Merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.
6. Paru-paru
Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih kecil disebut bronkioli.
7. Bronkioli
Merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli
Alveoli merupakan sejumlah kantung udara yang terdapat di dalam paruparu. Dinding alveoli ini tipis dan menopang jaringan-jaringan kapiler, yaitu saluran halus yang berisi darah. Udara menembus dinding alveoli pada batas antara paru-paru dan kapiler darah.
Karbohidrat
Karbohidrat atau sering disebut hidrat arang merupakan zat penghasil kalori dengan angka kalori 4. Semua jenis serealia, tepung, dan gula merupakan karbohidrat. Karbohidrat ada 3 jenis, yaitu:
a. Monosakarida
Termasuk ke dalam monosakarida adalah berbagai jenis gula, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b. Disakarida
Disakarida disebut juga sebagai gula kompleks. Jenis gula yang termasuk disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Gula sukrosa banyak terkandung pada batang tebu.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang berupa tepungtepungan. Beberapa jenis polisakarida antara lain adalah amilum, selulosa, dan glikogen. Segala jenis padi-padian seperti beras, jagung, dan gandum mengandung karbohidrat berupa amilum. Kentang dan berbagai jenis umbi juga mengandung amilum. Sedangkan kayu, kertas, dan daun mengandung selulosa.
Berikut ini beberapa pernyataan yang menerangkan mengenai
pencernaan karbohidrat.
a. Polisakarida seperti amilum dapat dicerna oleh sistem pencernaan menjadi disakarida.
b. Disakarida akan dicerna lebih lanjut menjadi monosakarida.
c. Tenaga dihasilkan oleh proses metabolisme monosakarida di dalam sel.
d. Glukosa berperan sangat penting di dalam proses pembentukan tenaga
e. Karbohidrat sangat penting untuk peningkatan daya tahan tubuh.
f. Karbohidrat juga mengandung serat yang cukup besar sehingga konsumsi karbohidrat sangat baik bagi percernaan.
g. Konsumsi karbohidrat yang berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya kencing manis dan juga kegemukan.
a. Monosakarida
Termasuk ke dalam monosakarida adalah berbagai jenis gula, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b. Disakarida
Disakarida disebut juga sebagai gula kompleks. Jenis gula yang termasuk disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Gula sukrosa banyak terkandung pada batang tebu.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang berupa tepungtepungan. Beberapa jenis polisakarida antara lain adalah amilum, selulosa, dan glikogen. Segala jenis padi-padian seperti beras, jagung, dan gandum mengandung karbohidrat berupa amilum. Kentang dan berbagai jenis umbi juga mengandung amilum. Sedangkan kayu, kertas, dan daun mengandung selulosa.
Berikut ini beberapa pernyataan yang menerangkan mengenai
pencernaan karbohidrat.
a. Polisakarida seperti amilum dapat dicerna oleh sistem pencernaan menjadi disakarida.
b. Disakarida akan dicerna lebih lanjut menjadi monosakarida.
c. Tenaga dihasilkan oleh proses metabolisme monosakarida di dalam sel.
d. Glukosa berperan sangat penting di dalam proses pembentukan tenaga
e. Karbohidrat sangat penting untuk peningkatan daya tahan tubuh.
f. Karbohidrat juga mengandung serat yang cukup besar sehingga konsumsi karbohidrat sangat baik bagi percernaan.
g. Konsumsi karbohidrat yang berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya kencing manis dan juga kegemukan.
Sendi
a. Sendi peluru
Yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b. Sendi engsel
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah.
Contoh: Persendian pada siku.
c. Sendi putar
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.
d. Sendi geser
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser.
Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan pada ruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi pelana
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda.
Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
Yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b. Sendi engsel
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah.
Contoh: Persendian pada siku.
c. Sendi putar
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.
d. Sendi geser
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser.
Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan pada ruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi pelana
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda.
Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain sebagai berikut.
a. Hormon
Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan antara lain sebagai berikut.
1) Auksin
Auksin berfungsi untuk pertumbuhan dan penghambatan pertumbuhan, dormansi, pembentukan bunga dan buah, serta penuaan dan pengguguran.
2) Giberelin
Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel serta merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan. Giberelin juga merangsang pembentukan
tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan buah secara parthenogenesis.
3) Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin yang terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin adalah
merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus, menghambat efek dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan memanjang.
4) Asam absisat
Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, sebab ada juga yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat. Fungsi asam absisat adalah menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menunda pertumbuhan atau dormansi, merangsang penutupan mulut daun di musim kering, dan membantu peluruhan daun pada musim kering.
b. Genetik
Faktor genetik yang diturunkan dari induknya sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Suhu
Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis,
transpirasi, dan reproduksi.
b. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Namun, pada saat proses perkecambahan, cahaya justru menghambat pertumbuhan kecambah. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat yang gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan di tempat yang terang Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi.
c. Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air (transpirasi) serta penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara rendah maka transpirasi akan berlangsung cepat sehingga memacu tumbuhan untuk menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu pertumbuhan tumbuhan.
d. Oksigen
Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan yang besar untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini dimanfaatkan
tumbuhan untuk respirasi.
e. Air dan zat hara
Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi untuk pembentukan berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada saat perkecambahan
biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola sel dan mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar dapat masuk ke dalam sel akar secara difusi.
a. Hormon
Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan antara lain sebagai berikut.
1) Auksin
Auksin berfungsi untuk pertumbuhan dan penghambatan pertumbuhan, dormansi, pembentukan bunga dan buah, serta penuaan dan pengguguran.
2) Giberelin
Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel serta merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan. Giberelin juga merangsang pembentukan
tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan buah secara parthenogenesis.
3) Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin yang terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin adalah
merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus, menghambat efek dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan memanjang.
4) Asam absisat
Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, sebab ada juga yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat. Fungsi asam absisat adalah menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menunda pertumbuhan atau dormansi, merangsang penutupan mulut daun di musim kering, dan membantu peluruhan daun pada musim kering.
b. Genetik
Faktor genetik yang diturunkan dari induknya sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Suhu
Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis,
transpirasi, dan reproduksi.
b. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Namun, pada saat proses perkecambahan, cahaya justru menghambat pertumbuhan kecambah. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat yang gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan di tempat yang terang Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi.
c. Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air (transpirasi) serta penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara rendah maka transpirasi akan berlangsung cepat sehingga memacu tumbuhan untuk menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu pertumbuhan tumbuhan.
d. Oksigen
Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan yang besar untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini dimanfaatkan
tumbuhan untuk respirasi.
e. Air dan zat hara
Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi untuk pembentukan berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada saat perkecambahan
biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola sel dan mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar dapat masuk ke dalam sel akar secara difusi.
Adaptasi morfologi pada Hewan
Macam-macam adaptasi morfologi pada hewan:
a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung
Bentuk paruh dan kaki pada burung beranekaragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara
memperoleh makanan tersebut. Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung pemakan serangga demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda.
Contoh :
1) Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai
dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya pendek,
cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
2) Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan
dari air dan lumpur dan kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur.
b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya.
Contoh :
1) Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit,
misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
2) Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.
3) Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
4) Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung
sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu.
a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung
Bentuk paruh dan kaki pada burung beranekaragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara
memperoleh makanan tersebut. Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung pemakan serangga demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda.
Contoh :
1) Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai
dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya pendek,
cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
2) Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan
dari air dan lumpur dan kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur.
b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya.
Contoh :
1) Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit,
misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
2) Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.
3) Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
4) Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung
sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu.
Adaptasi morfologi pada Tumbuhan
Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya.
Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan.
Macam-macam adaptasi morfologi pada tumbuhan
Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara adaptasi tumbuhan:
a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)
1) Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
2) Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
3) Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
4) Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
Contoh : tumbuhan kaktus
b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
1) Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
2) Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.
Contoh tumbuhan higrofit: Keladi
c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara.
Contoh: enceng gondok
Tumbuhan air yang terendam di dalam air mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel.
Contoh : Hydrilla,Vallisneria
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air,
mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air.
Contoh: teratai, kangkung.
Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga
tidak roboh bila terkena ombak.
Contoh: tumbuhan bakau.
Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya.
Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan.
Macam-macam adaptasi morfologi pada tumbuhan
Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara adaptasi tumbuhan:
a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)
1) Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
2) Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
3) Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
4) Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
Contoh : tumbuhan kaktus
b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
1) Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
2) Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.
Contoh tumbuhan higrofit: Keladi
c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara.
Contoh: enceng gondok
Tumbuhan air yang terendam di dalam air mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel.
Contoh : Hydrilla,Vallisneria
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air,
mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air.
Contoh: teratai, kangkung.
Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga
tidak roboh bila terkena ombak.
Contoh: tumbuhan bakau.
Telinga
Telinga merupakan tempat beradanya indra pendengaran dan keseimbangan. Telinga manusia
terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
1) Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
2) Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput
gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang
telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
3) Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.
b. Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
1) Tulang-tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput
gendang telinga menuju telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.
2) Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian
belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka
mulut. Fungsi saluran ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.
c. Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:
1) Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran yang terdapat pada pangkal saluran
rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/ bulat. Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.
2) Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di
dalam kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka
terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori
ke otak
3) Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi
sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah
lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk
sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat
penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla
dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.
Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi?
Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya
dengan urutan sebagai berikut :
1) Gelombang bunyi diterima daun telinga.
2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
4) Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel).
5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur
tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
Bunyi yang didengar manusia adalan bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi 20 - 20 000 getaran/
detik (Hz).
Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan
ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan
sakulus. Dengan adanya tiga organ tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
1) Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi (keseimbangan statis) yang dilakukan oleh
utrikulus dan sakulus.
2) Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.
Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya
terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel-sel yang
menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli. Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya.
terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
1) Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
2) Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput
gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang
telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
3) Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.
b. Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
1) Tulang-tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput
gendang telinga menuju telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.
2) Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian
belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka
mulut. Fungsi saluran ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.
c. Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:
1) Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran yang terdapat pada pangkal saluran
rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/ bulat. Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.
2) Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di
dalam kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka
terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori
ke otak
3) Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi
sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah
lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk
sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat
penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla
dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.
Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi?
Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya
dengan urutan sebagai berikut :
1) Gelombang bunyi diterima daun telinga.
2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
4) Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel).
5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur
tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
Bunyi yang didengar manusia adalan bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi 20 - 20 000 getaran/
detik (Hz).
Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan
ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan
sakulus. Dengan adanya tiga organ tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
1) Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi (keseimbangan statis) yang dilakukan oleh
utrikulus dan sakulus.
2) Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.
Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya
terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel-sel yang
menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli. Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya.
Selasa, 21 Februari 2012
Hati
Dari beberapa fungsi hati, yang terkait dengan fungsi ekskresi adalah :
1. Menghasilkan Getah Empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaanmakanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
2. Menghasilkan Urea
Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Kulit
Kulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
1. Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a. Lapisan tanduk
Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b. Lapisan malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit.
2. Dermis (Kulit Jangat)
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan yaitu:
a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
b. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
d. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba.
3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh
dan cadangan makanan.
Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
1. indra peraba dan perasa,
2. pelindung tubuh terhadap luka dan kuman,
3. tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya
matahari,
4. penyimpan kelebihan lemak,
5. pengatur suhu tubuh.
Dari berbagai fungsi tersebut yang berkaitan dengan sistem ekskresi adalah kemampuan kulit sebagai pengatur suhu tubuh. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di sumsum lanjutan agar konstan 36o – 37,5o C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler darah melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat. Sehingga terjadi penguapan cairan dalam bentuk keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat dibatasi pengeluarannya. Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air. Banyaknya keringat yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi.
1. Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a. Lapisan tanduk
Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b. Lapisan malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit.
2. Dermis (Kulit Jangat)
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan yaitu:
a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
b. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
d. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba.
3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh
dan cadangan makanan.
Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
1. indra peraba dan perasa,
2. pelindung tubuh terhadap luka dan kuman,
3. tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya
matahari,
4. penyimpan kelebihan lemak,
5. pengatur suhu tubuh.
Dari berbagai fungsi tersebut yang berkaitan dengan sistem ekskresi adalah kemampuan kulit sebagai pengatur suhu tubuh. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di sumsum lanjutan agar konstan 36o – 37,5o C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler darah melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat. Sehingga terjadi penguapan cairan dalam bentuk keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat dibatasi pengeluarannya. Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air. Banyaknya keringat yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi.
Minggu, 19 Februari 2012
Jaminan HAM dalam UUD 1945 dan penjabarannya dalam UU RI Nomor 39 Tahun 1999 secara garis besar
1) Hak untuk hidup (misalnya hak: mempertahankan hidup, memperoleh kesejahteraan lahir batin, memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat)
2) Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
3) Hak mengembangkan diri (misalnya hak : pemenuhan kebutuhan dasar,meningkatkan kualitas hidup, memperoleh manfaat dari iptek, memperoleh informasi, melakukan pekerjaan sosial)
4) Hak memperoleh keadilan (misalnya hak : kepastian hukum, persamaan di depan hukum)
5) Hak atas kebebasan pribadi (misalnya hak : memeluk agama, keyakinan politik, memilih status kewarganegaraan, berpendapat dan menyebarluaskannya, mendirikan parpol, LSM dan organisasi lain, bebas bergerak dan bertempa tinggal)
6) Hak atas rasa aman (misalnya hak : memperoleh suaka politik, perlindungan terhadap ancaman ketakutan,
melakukan hubungan komunikasi, perlindungan terhadap penyiksaan, penghilangan dengan
paksa dan penghilangan nyawa)
7) Hak atas kesejahteraan (misalnya hak : milik pribadi dan kolektif, memperoleh pekerjaan yang layak, mendirikan serikat kerja, bertempat tinggal yang layak, kehidupan yang layak, dan jaminan sosial)
8) Hak turut serta dalam pemerintahan (misalnya hak: memilih dan dipilih dalam pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan pemerintah, mengajukan usulan kepada pemerintah)
9) Hak wanita (hak yang sama/tidak ada diskriminasi antara wanita dan pria dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga, perkawinan)
10) Hak anak (misalnya hak : perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara, beribadah
menurut agamanya, berekspresi, perlakuan khusus bagi anak cacat, perlindungan dari eksploitasi ekonomi, pekerjaan, pelecehan sexual, perdagangan anak, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya).
2) Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
3) Hak mengembangkan diri (misalnya hak : pemenuhan kebutuhan dasar,meningkatkan kualitas hidup, memperoleh manfaat dari iptek, memperoleh informasi, melakukan pekerjaan sosial)
4) Hak memperoleh keadilan (misalnya hak : kepastian hukum, persamaan di depan hukum)
5) Hak atas kebebasan pribadi (misalnya hak : memeluk agama, keyakinan politik, memilih status kewarganegaraan, berpendapat dan menyebarluaskannya, mendirikan parpol, LSM dan organisasi lain, bebas bergerak dan bertempa tinggal)
6) Hak atas rasa aman (misalnya hak : memperoleh suaka politik, perlindungan terhadap ancaman ketakutan,
melakukan hubungan komunikasi, perlindungan terhadap penyiksaan, penghilangan dengan
paksa dan penghilangan nyawa)
7) Hak atas kesejahteraan (misalnya hak : milik pribadi dan kolektif, memperoleh pekerjaan yang layak, mendirikan serikat kerja, bertempat tinggal yang layak, kehidupan yang layak, dan jaminan sosial)
8) Hak turut serta dalam pemerintahan (misalnya hak: memilih dan dipilih dalam pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan pemerintah, mengajukan usulan kepada pemerintah)
9) Hak wanita (hak yang sama/tidak ada diskriminasi antara wanita dan pria dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga, perkawinan)
10) Hak anak (misalnya hak : perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara, beribadah
menurut agamanya, berekspresi, perlakuan khusus bagi anak cacat, perlindungan dari eksploitasi ekonomi, pekerjaan, pelecehan sexual, perdagangan anak, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya).
Selasa, 07 Februari 2012
Partai yang Muncul Setelah Kemerdekaan
a. Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang didirikan oleh dr. Sukiman, 7 Nopember 1945.
b. Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dipimpin oleh Moh. Jusuf, 7 Nopember 1945.
c. Partai Buruh Indonesia (PBI) yang dipimpin oleh Nyono, 8 Nopember 1945.
d. Partai Rakyat Jelata yang dipimpin oleh Sutan Dewanis, 8 Nopember 1945.
e. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang dipinpim oleh Ds Probowinoto, 10 Nopember 1945.
f. Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dipinpim oleh Mr. Amir Syarifuddin, 10 Nopember 1945.
g. Partai Rakyat Sosialis (PRS) yang dipinpim oleh Sutan Syahrir, 20 Nopember 1945.
h. Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI) yang dipinpim oleh I.J. Kasimo, 8 Nopember 1945.
i. Partai Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) yang dipinpim oleh J.B. Assa, 17 Nopember 1945.
j. Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipinpim oleh Didik Joyosukarto, 29 Januari 1946.
b. Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dipimpin oleh Moh. Jusuf, 7 Nopember 1945.
c. Partai Buruh Indonesia (PBI) yang dipimpin oleh Nyono, 8 Nopember 1945.
d. Partai Rakyat Jelata yang dipimpin oleh Sutan Dewanis, 8 Nopember 1945.
e. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang dipinpim oleh Ds Probowinoto, 10 Nopember 1945.
f. Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dipinpim oleh Mr. Amir Syarifuddin, 10 Nopember 1945.
g. Partai Rakyat Sosialis (PRS) yang dipinpim oleh Sutan Syahrir, 20 Nopember 1945.
h. Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI) yang dipinpim oleh I.J. Kasimo, 8 Nopember 1945.
i. Partai Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) yang dipinpim oleh J.B. Assa, 17 Nopember 1945.
j. Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipinpim oleh Didik Joyosukarto, 29 Januari 1946.
Rabu, 01 Februari 2012
Materi Matematika SMP
1. Bilangan dan Pecahan
2. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 1 Variabel
3. Aritmatika Sosial dan Perbandingan
4. Himpunan
5. Bagun Datar Segi Empat
6. Segittiga dan Teorema Pythagoras
7. Pemfaktoran suku - suku Aljabar
8. Relasi dan Pemetaan
9. Persamaan Garis Lurus dan SPLDV
10. Lingkaran
11. Bangun Ruang
12. Kesebangunan dan Kongruen
13. Statistik dan Peluang
Manakah Materi yang belum anda pelajari? :)
2. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 1 Variabel
3. Aritmatika Sosial dan Perbandingan
4. Himpunan
5. Bagun Datar Segi Empat
6. Segittiga dan Teorema Pythagoras
7. Pemfaktoran suku - suku Aljabar
8. Relasi dan Pemetaan
9. Persamaan Garis Lurus dan SPLDV
10. Lingkaran
11. Bangun Ruang
12. Kesebangunan dan Kongruen
13. Statistik dan Peluang
Manakah Materi yang belum anda pelajari? :)
Langganan:
Postingan (Atom)