Senin, 23 Juli 2012
Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni
Sejarah sebagai peristiwa
Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau menjadi sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah. Melalui peristiwa, ilmu sejarah mendapat gambaran tentang kehidupan manusia di masa lampau. Sejarah sebagai peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau mengakibatkan kita tidak mungkin lagi mengamati peristiwa tersebut, yang dapat kita amati adalah sejarah sebagai kisah, yaitu penelaahan sejarah sebagai kisah suatu peristiwa.
Sejarah sebagai peristiwa, maksudnya peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Kejadian masa lampau tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekonstruksi kehidupan pada masa tersebut. Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.
Sejarah sebagai kisah
Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau. Sejarah sebagai kisah adalah hasil karya, cipta, dan penelitian berbagai ahli yang kemudian menulisnya. Penulisan yang dapat dipertanggungjawabkan harus melalui penafsiran yang mendekati kebenaran peristiwa yang terjadi.
Sementara itu, untuk merekonstruksi kisah sejarah harus mengikuti metode analisis serta pendekatan tertentu. Dengan kata lain, sejarah sebagai kisah adalah kejadian masa lalu yang diungkapkan kembali berdasarkan penafsiran dan interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat, bangsa, dan negara tidaklah mudah karena jejak-jejak sejarah yang ditinggalkannya tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam penyusunannya memerlukan penelaahan yang sangat jeli dan bijaksana
serta verifikatif sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan sejarah sebagai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa. Jejak-jejak sejarah yang berisi kehidupan rangkaian peristiwa atau kejadian dalam lingkup kehidupan manusia menjadi sumber penting dalam penulisan kisah sejarah.
Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau. Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York Powell, sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Kebenaran itu dapat dibuktikan dari dokumen yang telah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah. Sejarah dianggap sebagai ilmu sebab sejarah memiliki syarat-syarat ilmu, antara lain ada masalah yang
menjadi objek, ada metode, tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran yang rasional, dan kebenaran bersifat objektif.
Jika melihat hal tersebut, sejarah sebagai ilmu dapat memenuhinya, dikarenakan:
a. objek kajian sejarah ialah kejadiankejadian di masa lalu yang merupakan sebab akibat
b. adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah;
c. kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis;
d. kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik (penilaian) yang
sistematis;
e. fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda. Kebenaran hanya "milik" peristiwa ini sendiri. Namun kebenaran fauna adalah juga objektif, maksudnya kebenaran harus diakui oleh intersubjektivitas atau diakui oleh banyak sejarawan dan masyarakat luas.
Sejarah sebagai seni
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni. Menulis sejarah merupakan seni, filsafat, polemik, dan dapat sebagai propaganda. Sejarawan abad 19 bernama Comte, Spencer, dan Mill menyebutkan bahwa metode dan sikap ilmiah pengetahuan alam dapat dipergunakan untuk mempelajari sejarah, tanpa memerlukan modifikasi lebih lanjut. Namun menurut Dithley, seorang filsuf modern, menyatakan bahwa hal tersebut adalah tidak benar, sebab sifat alami dari pengetahuan alam adalah sesuatu yang selalu nyata dan terlihat, sehingga sejarah yang bersifat abstrak tidak mudah menganalisisnya.
Oleh karena itu, sejarah adalah pengetahuan tentang rasa. Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut
George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti. Dengan demikian, diperlukan seni dalam penulisan sejarah sehingga tercipta suatu peristiwa sejarah yang dapat dipelajari secara urut, lengkap, menarik, dan tidak membosankan. Oleh karena itu, seorang sejarawan harus bersedia menjadi ahli seni untuk menghidupkan kembali kisah kehidupan di masa lalu, masa sekarang, dan yang akan datang. Dengan demikian selain elemen ilmiah sejarah juga mengandung elemen seni.
Jumat, 20 Juli 2012
Tokoh Geografi
1. Erathosthenes
Erathosthenes ialah orang pertama yang paling berjasa memperkenalkan istilah geografi. Berasal dari kata Geographika artinya Writing about Earth or Description of The Earth. Erathosthenes membuktikan bahwa bumi itu berbentuk bola. Hal ini dibuktikan melalui pengukuran pada saat matahari berada di Belahan Bumi Utara tepatnya di Kota Aswan (Seyne) dengan membuatsumur sehingga sinar matahari tepat tegak lurus di atas sumur tersebut. Pembuktian ini dilanjutkan dengan membandingkan sudut datang sinar matahari di Kota Iskandariah sehingga diperoleh hasil bahwa keliling bumi berjarak 252.000 stadia (1 stadia = 157 meter). Hasil dari pengukuran tersebut sama dengan keliling bumi yang sebenarnya.
2. Crates
Crates ialah orang yang mengembangkan hasil pengukuran Erathosthenes menjadi sebuah globe pertama dalam bentuk yang sederhana.Crates membuat tiga benua tambahan sebagai penye imbang globe yang dibuatnya. Pandangan Crates melahirkan konsep Antipoda atau benua selatan yang besar dan dikenal dengan nama Terra Australis.
3. Claudius Ptoleumaeus
Claudius Ptoleumaeus dianggap sebagai peletak dasar geografi yang pertama. Dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis, Ptolemaeus memberikan batasan geografi. Geografi adalah suatu penyajian dengan menggunakan peta yang menunjukkan kenampakan umum di muka bumi.
4. Bernhardus Varenius
Bernhardus Varenius mengemukakan pendapat bahwa dalam geografi terdapat dualisme. Pada satu pihak geografi mempelajari proses dan fenomena yang bersifat alamiah. Selain itu di lain pihak kajian dari disiplin
ilmu geografi mempelajari fenomena sosial dan budaya yang terjadi dan berkembang dalam masyarakat.
Atas dasar inilah Varenius membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Geografi Generalis, yang mencakup tiga bagian sebagai berikut.
1) Teresterial, yaitu pengetahuan bumi sebagai keseluruhan bentuk dan ukurannya.
2) Falakiah, yaitu membicarakan relasi bumi dengan planet dan bintang-bintang di jagat raya.
3) Komparatif, yaitu menyajikan deskripsi mengenai bumi secara keseluruhan.
b. Geografi Sosialis, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Aspek langit, yaitu secara khusus membicarakan keadaan iklim.
2) Aspek permukaan bumi, yaitu menyajikan relief, flora dan fauna di berbagai negara.
3) Aspek manusia, yaitu membicarakan berbagai penduduk, perdagangan, dan pemerintahan di berbagai negara.
5. Immanuel Kant
Immanuel Kant dianggap sebagai peletak dasar geografi modern dan pengembang paham fisis determinis. Beliau menganggap geografi sebagai suatu disiplin ilmiah. Menurut Kant, ilmu pengetahuan dapat dipandang dari tiga sudut yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
a. Ilmu pengetahuan yang menggolong-golongkan fakta berdasarkan jenis objek yang mempelajarinya disebut ilmu pengetahuan sistematik. Misalnya, Botani, Geologi, dan Sosiologi.
b. Ilmu pengetahuan yang memandang gabungan antarfakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Sejarah.
c. Ilmu pengetahuan yang memandang fakta-fakta yang berkenaan dengan ruang. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Geografi.
6. Alexander von Humbolt
Alexander von Humbolt memberikan batas-batas di antara ilmu pengetahuan dan membaginya ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
a. Physiography, ilmu yang sistematik.
b. Naturchicte, penekanannya terhadap semua hal yang berhubungan dengan waktu.
c. Geognesie oder weltbeschreibung, uraian tentang bumi atau dunia yang membahas mengenai persebaran pola keruangan.
Berdasarkan tulisannya mengenai kajian geografi, Humbolt dikenal sebagai peletak dasar geografi fisika modern.
7. Karl Ritter
Karl Ritter berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal sebagai peletak dasar geografi sosial. Pada awalnya banyak ahli geografi yang menganut paham fisis determinis. Semenjak abad XIX banyak ahli geografi yang berupaya
meninggalkan faham fisis determinis. Terutama paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang dikenal pelopor aliran Prancis, yaitu possibilisme. Menurut aliran possibilisme alam hanya menawarkan beberapa kemungkinan terhadap manusia dan manusia sendiri yang memilih kemungkinan-kemungkinan tersebut. Manusia memiliki akal dan pikiran untuk memperbaiki kehidupannya melalui kemungkinan yang
ditawarkan alam.
Rabu, 18 Juli 2012
Pencegahan terhadap virus (Final part)
Tindakan pencegahan terhadap serangan virus bisa dilakukan baik secara kuratif maupun secara preventif. Tindakan preventif adalah dengan memberikan suntikan vaksin, disebut vaksinasi. Vaksin adalah
suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) yang sudah dilemahkan. Pemberian vaksin tersebut dapat memberikan kekebalan secara aktif. Sedangkan tindakan kuratif adalah
dengan memberikan obat pada penderita penyakit yang disebabkan oleh virus. Jadi, tindakan ini diambil setelah terjadi serangan virus. Saat ini telah ditemukan berbagai macam vaksin untuk mencegah penyakit akibat virus.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Vaksin cacar, digunakan untuk mencegah penyakit cacar.
2. Vaksin polio, digunakan untuk mencegah penyakit polio.
3. Vaksin campak, digunakan untuk mencegah penyakit campak.
4. Vaksin hepatitis (A,B,C), digunakan untuk mencegah penyakit hepatitis
5. Vaksin rabies, digunakan untuk mencegah penyakit rabies.
6. Vaksin infl uenza, digunakan untuk mencegah penyakit infl uenza.
Jumat, 13 Juli 2012
Virus yang merugikan tubuh manusia
1). HIV (Human Immunodefi ciency Virus)
Virus ini menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Defi ciency Syndrome), menyerang sel-sel darah putih limfosit T. Gejala penyakitnya adalah seperti gabungan gejala beberapa jenis penyakit karena menurunnya sistem kekebalan tubuh.
2). Virus ebola (ebola virus)
Virus ini menyebabkan penyakit ebola yang mematikan. Virus ini menyerang sel-sel pertahanan tubuh. Gejalanya adalah demam yang disertai pendarahan.
3). Virus hepatitis (Hepatitis virus)
Virus ini menyebabkan penyakit hepatisis B. Virus ini menyerang sel-sel hati, sehingga perut penderita membesar dan tubuhnya berwarna kuning.
4). Measles virus
Measles virus menyebabkan penyakit cacar. Virus ini menyerang sel kulit dan menimbulkan gejala awal seperti demam, pilek, kemudian muncul luka cacar, yang dimulai dari wajah dan akhirnya keseluruhan tubuh.
5). Herpes Simplex virus
Virus ini menyebabkan penyakit herpes. Virus ini menyerang membran mukus (lendir) pada mulut, alat kelamin, dan kulit. Gejala penyakitnya adalah kulit memerah dan muncul bintilbintil seperti luka melepuh.
6). Human Papilomavirus
Virus ini menyebabkan penyakit kutil pada manusia. Virus ini menyerang sel-sel kulit dan dapat menyebabkan kanker. Gejalanya adalah munculnya benjolan kulit.
7). Adeno virus
Virus ini menyebabkan gangguan pada sistem respirasi dan menyebabkan tumor rahim pada wanita. Gejala serangan virus ini adalah perut sakit seperti menstruasi dan timbul benjolan di dalam rahim (perut).
8). Mumps virus
Virus ini menyebabkan penyakit gondong atau parotitis. Virus ini menyerang kelenjar parotis, sehingga menimbulkan bengkak atau radang pada rahang.
9). Orthomycovirus
Orthomycovirus menyebabkan penyakit infl uenza. Gejalanya panas tubuh tinggi, sesak nafas, keluar lendir pada rongga hidung, nafsu makan berkurang, pusing kepala, batuk, dan demam.
10). Rabiez virus (Virus rabies)
Virus rabies menyerang sistem syaraf pada hewan atau manusia. Penyakit ini disebut penyakit anjing gila. Penyakit ini ditularkan pada manusia lewat gigitan hewan anjing, kucing, atau kera yang menderita rabies.Vaksin rabies pertama kali ditemukan oleh Louis Pasteur.
11). Poliomyelitis (Virus polio)
Virus ini menyerang sistem syaraf, yaitu pada sistem alat gerak anak balita, sehingga menyebabkan kelumpuhan pada anggota\ gerak bagian bawah (kaki). Penyakit polio ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Vaksin polio ditemukan pertama kali oleh Jonas Salk.
Ini nih cara kerja virus.. check it out ya!
Kamis, 12 Juli 2012
Metode Ilmiah
llmu Kimia dibangun dan dikembangkan melalui kajian teoritis dan kajian empiris yang saling mendukung satu sama lain. Pengkajian teoritis merupakan usaha menerapkan hukum-hukum Fisika dan teori Matematika
untuk mengungkapkan gejala alam. Pengkajian secara empiris merupakan usaha untuk menemukan keteraturan berdasarkan fakta yang ditemukan di alam dengan menggunakan teknik atau metode ilmiah.
Pengembangan ilmu Kimia berdasarkan langkah-langkah sistematis disebut dengan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan
suatu permasalahan yang muncul dalam pikiran kita. Dalam bentuk yang paling sederhana, metode ilmiah terdiri atas tahap-tahap operasional berikut.
1. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif (misalnya logam raksa berwujud cair pada suhu kamar) ataupun kuantitatif (misalnya tekanan gas pada keadaan standar yaitu sebesar 1 atm). Pengamatan kuantitatif disebut juga pengukuran.
2. Mencari Pola Hasil Pengamatan
Proses ini sering melahirkan rumusan berupa hukum alam. Hukum alam yang digali oleh manusia merupakan suatu pernyataan yang mengungkapkan perilaku umum suatu objek atau gejala yang diamati.
3. Perumusan Teori
Suatu teori (disebut juga model) terdiri atas sejumlah asumsi sebagai pijakan untuk menerangkan perilaku materi yang diamati. Jika hipotesis sementara sejalan dengan kajian-kajian sejumlah percobaan maka hipotesis tersebut disebut teori atau model.
4. Pengujian Teori
Secara ideal, teori dalam ilmu pengetahuan alam harus selalu dikoreksi dan dikaji terus-menerus sebab teori merupakan gagasan manusia untuk menerangkan perilaku alam yang diamati berdasarkan pengalamannya.
Teori harus terus disempurnakan melalui percobaan dengan cara menyempurnakan baik metode maupun peralatan yang digunakan. Di samping itu, dapat juga dilakukan melalui simulasi komputer, agar
pendekatan yang diterapkan lebih mendekati gejala alam yang sebenarnya. Kimia merupakan ilmu
pengetahuan yang dilandasi eksperimen.
Sumber: www.uwf.edu
Rabu, 11 Juli 2012
Peranan Ilmu Kimia
Ilmu Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menjadi dasar banyak ilmu lainnya. Banyak orang salah mengerti tentang bahan kimia. Bahan kimia sering diartikan sebagai bahan yang pasti berbahaya. Padahal, semua bahan/materi di alam tersusun atas unsur-unsur kimia. Banyak penemuan baru yang dihasilkan di laboratorium oleh para ahli kimia yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Berikut ini peranan ilmu Kimia di berbagai bidang kehidupan.
Bidang Kesehatan
Bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Hal ini dipelajari dalam cabang ilmu Kimia Farmasi. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
Bidang Pertanian
Ilmu Kimia berperan penting dalam bidang pertanian. Petani menggunakan pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memberi nutrisi yang diperlukan tanaman. Adapun untuk menanggulangi hama dan penyakit tanaman, digunakan pestisida. Penggunaan pupuk dan pestisida yang benar dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang menguntungkan produsen dan konsumen.
Bidang Industri
Di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin besar di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Semen, kayu, cat, pipa PVC, dan beton dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
Bidang Biologi
Proses kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup membutuhkan penjelasan Kimia. Proses pencernaan makanan, pernapasan,metabolisme, dan fotosintesis merupakan proses kimia yang dipelajari dalam Biologi. Untuk mempelajari hal tersebut diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa, seperti karbohidrat, protein, lemak, enzim, dan vitamin.
Bidang Arkeologi
Penentuan usia fosil yang bisa dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil penerapan ilmu Kimia. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotop karbon-14.
Bidang Hukum
Pemeriksaan alat bukti kriminalitas oleh tim forensik menggunakan ilmu Kimia di dalamnya. Bagian tubuh manusia seperti rambut dan darah dapat diperiksa struktur DNA-nya. Struktur DNA setiap individu akan berbeda sehingga dapat digunakan untuk identifikasi seseorang. Hal ini berguna untuk membuktikan tindak kejahatan seseorang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kualitas hidup memerlukan efektivitas dan efisiensi dalam berbagai bidang. Untuk membantu peningkatan kualitas hidup tersebut, masyarakat memerlukan segala pemenuhan kebutuhan yang semakin praktis. Dalam hal ini, peranan
ilmu Kimia sangat jelas. Ilmu Kimia ikut berperan dalam memproduksi kebutuhan pangan. Ilmu Kimia juga berperan dalam industri zat warna, bahan pembersih, sabun, detergen, obat-obatan, dan sektor industri lainnya. Berperannya ilmu Kimia dalam berbagai bidang merupakan perwujudan dari hasil penelitian yang terus dilakukan oleh para peneliti untuk menghasilkan bahan atau barang yang lebih baik dan berguna.
Virus (Penjelasan 1)
Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil sehingga masih dapat lolos dari saringan yang sudah tidak dapat dilalui bakteri. Virus adalah organisme terkecil yang berukuran antara 20 nanometer (nm) sampai 300 nm. 1 nano meter adalah 1/1.000.000.000 meter. Rata-rata ukuran virus adalah 50 kali lebih kecil daripada bakteri.
Jika bakteri baru dapat kita amati dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 1.000 kali, berapa perbesaran yang dibutuhkan untuk melihat virus yang berukuran 50 kali lebih kecil dari bakteri? Tentu dibutuhkan perbesaran yang jauh lebih besar. Alat yang dapat menyediakan perbesaran sebesar itu hanyalah mikroskop elektron yang mampu memperbesar objek 200.000-400.000 kali.
Struktur Virus
Virus mempunyai struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri atas suatu materi genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut capsid. Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi oleh pembungkus atau “envelope”, dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus tersebut. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion. Pembungkus virus sering dibangun oleh subunit-subunit yang identik
satu sama lain yang disebut kapsomer. Gabungan kapsomer akan membentuk kapsid atau protein pelindung. Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris
dan dengan adanya kapsomer ini suatu saat virus dapat mengkristal. Materi genetik yang terdapat pada virus tersusun atas asam nukleat berupa DNA atau RNA. Contoh virus DNA, yaitu virus influenza, virus herpes
atau virus yang dapat merangsang terbentuknya kanker, sedangkan contoh virus RNA, yaitu Tobacco Mosaic (TMV), menyerang tembakau; virus polio penyebab penyakit polio; dan virus HIV penyebab AIDS.
Perkembangbiakan atau Replikasi Virus
Perkembangbiakan atau replikasi virus hanya dapat terjadi dalam sel inang yang hidup. Hal ini berarti
bahwa virus harus mampu menembus sel inang dan memasukkan materi genetiknya. Selanjutnya, virus memerintah sel inang untuk membentuk komponen virus baru. Untuk menjelaskan reproduksi virus, biasanya digunakan contoh virus yang menyerang bakteri atau bakteriofage
Fase-fase yang terjadi selama proses reproduksi atau perbanyakan bakteriofage dapat dibagi menjadi 7 tahapan yaitu :
1. Penempelan (adsorpsi) virus pada sel inang yang cocok.
2. Penetrasi (injeks) DNA virus ke dalam sel inang.
3. Awal pembentukan DNA virus dalam sel inang dan DNA sel inang yangdihancurkan. Selanjutnya. dibentuk DNA virus.
4. Replikasi atau perbanyakan DNA virus.
5. Sintesis atau pembuatan protein pelindung virus.
6. Perakitan partikel virus baru.
7. Pembebasan partikel virus yang telah masak dari sel inang dengan memecah (lisis) sel inang. Virus-virus
baru yang dikeluarkan, kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain dan tahapan di atas dapat terulang kembali.
Sebagian besar bakteriofage bersifat virulen, yaitu dapat menyebabkan lisis atau pecahnya sel inang. Beberapa bakteriofage bersifat nonvirulen, masuknya DNA virus tidak diikuti dengan pembentukan virus-virus baru. DNA virus tidak menyebabkan sel inang pecah, tetapi hanya menempel pada DNA bakteri dan menjadi bagian dari DNA bakteri. DNA virus yang menempel pada DNA bakteri disebut profage. Pada saat bakteri membelah, profage ikut membelah sehingga bakteri hasil pembelahan mengandung profage. Virus yang mengalami proses semacam ini disebut mengalami fase lisogenik.
Fase lisogenik dapat terjadi karena sel bakteri mempunyai daya tahan atau semacam daya imun yang menyebabkan virus tidak dapat bersifat virulen. Akan tetapi, jika keadaan lingkungan berubah dan daya tahan bakteri berkurang, keadaan lisogenik ini dapat berubah menjadi litik atau lisis. Dalam keadaan ini, profage akan berubah menjadi virulen dan bakteri akan hancur (lisis) karena terbentuknya virus-virus baru.
Virus berukuran sangat kecil sehingga masih dapat lolos dari saringan yang sudah tidak dapat dilalui bakteri. Virus adalah organisme terkecil yang berukuran antara 20 nanometer (nm) sampai 300 nm. 1 nano meter adalah 1/1.000.000.000 meter. Rata-rata ukuran virus adalah 50 kali lebih kecil daripada bakteri.
Jika bakteri baru dapat kita amati dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 1.000 kali, berapa perbesaran yang dibutuhkan untuk melihat virus yang berukuran 50 kali lebih kecil dari bakteri? Tentu dibutuhkan perbesaran yang jauh lebih besar. Alat yang dapat menyediakan perbesaran sebesar itu hanyalah mikroskop elektron yang mampu memperbesar objek 200.000-400.000 kali.
Struktur Virus
Virus mempunyai struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri atas suatu materi genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut capsid. Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi oleh pembungkus atau “envelope”, dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus tersebut. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion. Pembungkus virus sering dibangun oleh subunit-subunit yang identik
satu sama lain yang disebut kapsomer. Gabungan kapsomer akan membentuk kapsid atau protein pelindung. Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris
dan dengan adanya kapsomer ini suatu saat virus dapat mengkristal. Materi genetik yang terdapat pada virus tersusun atas asam nukleat berupa DNA atau RNA. Contoh virus DNA, yaitu virus influenza, virus herpes
atau virus yang dapat merangsang terbentuknya kanker, sedangkan contoh virus RNA, yaitu Tobacco Mosaic (TMV), menyerang tembakau; virus polio penyebab penyakit polio; dan virus HIV penyebab AIDS.
Perkembangbiakan atau Replikasi Virus
Perkembangbiakan atau replikasi virus hanya dapat terjadi dalam sel inang yang hidup. Hal ini berarti
bahwa virus harus mampu menembus sel inang dan memasukkan materi genetiknya. Selanjutnya, virus memerintah sel inang untuk membentuk komponen virus baru. Untuk menjelaskan reproduksi virus, biasanya digunakan contoh virus yang menyerang bakteri atau bakteriofage
Fase-fase yang terjadi selama proses reproduksi atau perbanyakan bakteriofage dapat dibagi menjadi 7 tahapan yaitu :
1. Penempelan (adsorpsi) virus pada sel inang yang cocok.
2. Penetrasi (injeks) DNA virus ke dalam sel inang.
3. Awal pembentukan DNA virus dalam sel inang dan DNA sel inang yangdihancurkan. Selanjutnya. dibentuk DNA virus.
4. Replikasi atau perbanyakan DNA virus.
5. Sintesis atau pembuatan protein pelindung virus.
6. Perakitan partikel virus baru.
7. Pembebasan partikel virus yang telah masak dari sel inang dengan memecah (lisis) sel inang. Virus-virus
baru yang dikeluarkan, kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain dan tahapan di atas dapat terulang kembali.
Sebagian besar bakteriofage bersifat virulen, yaitu dapat menyebabkan lisis atau pecahnya sel inang. Beberapa bakteriofage bersifat nonvirulen, masuknya DNA virus tidak diikuti dengan pembentukan virus-virus baru. DNA virus tidak menyebabkan sel inang pecah, tetapi hanya menempel pada DNA bakteri dan menjadi bagian dari DNA bakteri. DNA virus yang menempel pada DNA bakteri disebut profage. Pada saat bakteri membelah, profage ikut membelah sehingga bakteri hasil pembelahan mengandung profage. Virus yang mengalami proses semacam ini disebut mengalami fase lisogenik.
Fase lisogenik dapat terjadi karena sel bakteri mempunyai daya tahan atau semacam daya imun yang menyebabkan virus tidak dapat bersifat virulen. Akan tetapi, jika keadaan lingkungan berubah dan daya tahan bakteri berkurang, keadaan lisogenik ini dapat berubah menjadi litik atau lisis. Dalam keadaan ini, profage akan berubah menjadi virulen dan bakteri akan hancur (lisis) karena terbentuknya virus-virus baru.
Kamis, 05 Juli 2012
Virus (Pendahuluan)
Penelitian tentang mikoorganisme diawali sejak ditemukannya mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek (1632–1723). Begitu pula dengan penelitian tentang virus. Pada abad XIX dan abad XX penelitian penyakit
yang disebabkan oleh virus ditujukan pada materi yang terkandung dalam virus, misalnya substansi yang bersifat racun serta senyawa kimia dan enzim yang menimbulkan kerusakan organisme yang menjadi inangnya. Pada tahun 1935 Wendell M. Stanley, seorang ahli biokimia Amerika, meneliti penyakit mosaik pada daun tembakau. Dalam penelitian tersebut digunakan satu ton daun tembakau yang terinfeksi oleh penyakit mosaik. Dari penelitian tersebut ditemukan kristal berbentuk jarum. Kristal tersebut disimpan dalam botol dan tidak menunjukkan adanya aktivitas kehidupan. Saat kristal tersebut dilarutkan, larutannya diusapkan pada permukaan daun tembakau yang sehat. Kemudian, daun sehat tersebut terserang penyakit mosaik. Stanley adalah orang yang menamakan virus itu “Tobacco Mosaic Virus” (TMV) dan penyakitnya dinamakan penyakit mosaik. Sebelumnya, orang tidak menyebutnya penyakit mosaik. Pada tahun 1946, Wendell M. Stanley menerima hadiah nobel dalam bidang kimia.
HI !
Hello visitors! Longger not see! Admin laagi malas2 nih bikin postingan... soalnya admin baru aja menikmati liburan yang jarang.. 1`Mouth! Aseeekk.. hihihi Mulai besok, admin bakal rajin update lagi... Tapi, Pelajaran SMA :D
Biologi dan kawan2 pasti rajin admin update... So, selamat belajar bersama admin ya! Buat adek2 SMP, bisa juga baca2 postingan admin yg dulu2.. :D Ayo kawan mari belajar... Majukan Indonesia! Oh yeeaaahhh! XD
Biologi dan kawan2 pasti rajin admin update... So, selamat belajar bersama admin ya! Buat adek2 SMP, bisa juga baca2 postingan admin yg dulu2.. :D Ayo kawan mari belajar... Majukan Indonesia! Oh yeeaaahhh! XD
Langganan:
Postingan (Atom)